kata-kata itulah yang saat ini terhaturkan.
teman-teman bloggers yang ku sayangi, aku ingin berbagi cerita tentang hijab.
Terkhusus dalam moment anniversarry 1st Mutia's Hijab :')
Tepatnya tanggal 25 Februari 2013 tahun lalu, aku memutuskan untuk melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslimah. Menutupi aurat.
Teman, taukah kalian bahwa tak pernah sedikitpun mampir dibenak ku untuk dapat berjilbab sebelum menikah? bahkan dalam hati dan selalu ku katakan, "nanti" setelah berumah tangga dan memiliki anak barulah aku akan berjilbab..
Ketika itu, aku kecewa melihat teman - teman yang telah memakai jilbab duluan, tapi pada akhirnya jilbab itu dilepaskan begitu saja.
ada juga, teman yang memakai jilbab saat masih duduk dibangku SMA, hanya untuk menutupi kulitnya agar semasa kuliah menjadi lebih putih.
ada juga, teman yang berjilbab tapi pakaiannya super ketat.
atau ada juga, teman yang menggunakan jilbab, tapi kelakuannya "masyaallah"
selalulah alasan-alasan ini yang ku sampaikan, ketika teman mengatakan segerakanlah berjilbab..
Tapi, pemikiran itu berubah karena sebuah mimpi.
teman-teman ku yang telah mendengarkan cerita mimpi ini mengatakan, "subhanallah, dapet hidayah berarti kau mut.."
okeh, tanpa babibu aku akan cerita tentang detail mimpi luar biasa ini. Semoga menjadi inspirasi untuk mensegerakan menjalani kewajiban kita sebagai muslimah yang taat :')
Malam itu, tanpa ada firasat apapun, aku memasuki malam untuk segera beristirahat.
lupa secara pasti kapan tanggalnya, yang ku tahu, mimpi ini terjadi ketika aku baru menduduki kuliah semester 1. Sekitar tanggal 25 - 30 Desember 2010. Yup, menghabisi masa tahun 2010.
Mimpi ini bermulai langsung pada posisi yang mencenangkan, aku tertidur kaku diatas kasur tipis.
kaki dan tangan kaku, dengan bibir kelu bergerak. Saat itu, ramai keluarga melihatku dengan mata sembab dan menangis. Dan tibalah ketika aku merasakan semua terasa semakin kaku menjalar dari ujung kaki hingga ke ujung leher, semua semakin sulit digerakkan.
Oh, walau semua semakin sulit digerakkan, tapi pikiranku semakin merasa berat.
Mengapa berat??
Saya menyesal teman.
Menyesal karena belum memakai jilbab, hingga akhirnya kematian akan segera menghampiri.
Penyesalan ini sangat mendalam merasuki pikiranku. Penyesalan yang sangat disesali, penyesalan juga karena sholat masih belum lengkap dan bolong-bolong.
Saat-saat sakratul maut yang semakin dekat, tangis air mata bercucuran ditubuh yang semakin melemah.
Orang-orang disekelilingku yang menyadari hal ini, segera mungkin mendekat.
Menuntunku untuk segera melapaskan "laillahaillallah muhhammadarrasulullah.."
Terpatah-patah, bibirku mengucapkan kalimat itu.
Kalian tau, semakin mendekati kematian,
semakin kabur pandanganku kepada mereka semua yang melihat.
dan tibalah waktunya,
aku merasakan rohku keluar dari jasad.
isak tangis menjadi diruangan itu, dan ini benar-benar seperti film yang sering ada, aku melihat sendiri badanku yang telah terbujur kaku dikasur itu.
aku terdiam,
menangis.
terisak.
sekali lagi, aku menyesal atas semua kelakuan jelekku selama ini, sedangkan aku akan segera memasuki dunia yang lain.
pergi, aku tidak kuat.
(seperti di film juga) aku pergi ke rumah-rumah atau lokasi orang yang ingin kulihat terakhir kali..
aku bertemu mamaku.
mama yang ku sayang, entah mengapa, mama bisa merasakan kehadiran rohku.
kupeluk tubuh mama, mama pun memelukku dengan isak tangisnya..
"mama rela mut.. dakpapo mama ikhlas.. semoga amalnyo selamo ini diterimo di sisi Allah SWT.."
kalian tau apa yang ku katakan saat dalam pelukan mama?
penyesalan lagi. karna belum berjilbab!
"ma.. mutia nyesel nian ma.. ngapo dak dari dulu mutia bejilbab.. ngapo mutia akhirnyo meninggal ma, ngapo aku bejilbabnyo nak sudah nikah nian ma.. aku nyesel nian ma,, mutia takut masuk nerako ma.."
tangis isakku semakin menjadi - jadi. tangisan ini begitu terasa!
aku sangat sedih.
terus rohku yang bersedih segera berjalan keluar, berjalan ditengah jalanan ramai oleh mobil..
ketika dijalan raya, aku bertemu sepupuku. Uci namanya, dia juga meninggal dan dengan tangisan yang sama..
termenung jasadku memperhatikan jalanan yang ramai, namun lambat laun menghilang.
aku terbangun dari perjalanan mimpi yang panjang itu, air mata benar-benar keluar dari mataku.
astafirullahallazim..
ya Allah, apa benar umurku takkan lama lagi. Aku benar-benar takut semua itu terjadi :(
Hari-hari kuliah selanjutnya mulai kujalani lagi, namun aku tak kunjung juga berjilbab.
Seperti yang kita ketahui iman itu naik dan turun. terkadang setan membuat seakan aku melupakan mimpiku itu.
Mengikuti mentor asistensi Agama Islam di kampus, aku melakukan perbincangan kecil dengan "mbak-mbak" mentor.
ku sampaikan kekecewaanku terhadap saudara muslimah yang jilbabnya tidak sesuai, yang tidak seperti "mbak-mbak" berjilbab lebar.
mereka selalu mengatakan , "itu kan proses dek.. kalo dek mutia kecewa, seharusnyo adek biso menjalani yang lebih baik dari mereka dek" ujar mereka sambil tersenyum.
yaa, dari obrolan kecil itu..
sedikit ada kemajuan, ketika itu aku berharap semoga nanti setelah mendapatkan pekerjaan dengan usia sekitar 23tahun, aku akan menggunakan jilbab.
Hari-hariku sibuk mencari dress pendek selutut untuk pesta, celana pendek untuk jalan - jalan, pakaian ketat untuk hangout bersama teman. Memakai pakaian yang kuinginkan, memperlihatkan paha dan betis yang tidak seberapa. Pokoknya, gaya semau gue.
Kira-kira pertengahan tahun 2011, aku malah semakin geram dengan tingkah para hijabers yang menggunakan baju yang berlengan pendek. Bagaimana mungkin, aku yang belum berjilbab saja sering menggunakan oblong panjang yang dengan ukuran besar.
Kuperhatikan juga wanita - wanita menor berjilbab berlebihan, masya allah..
Semakin kuperhatikan semua wanita berjilbab dikampus.
Dikantin, musholla, terminal, fakultas, semua tak luput dari pandanganku..
Mataku tertuju takjub melihat mereka - mereka yang telah menggunakan jilbab panjang (syar'i) dan tak mencolok itu. adem melihatnya. Aku juga ingin.
Tapi (lagi), semua cuma kulihat saja, aku tak kunjung memakai jilbab.
Memasuki tahun 2012, pikiranku mengusik.
Mengapa ya, aku belum juga berjilbab, sedangkan mimpi itu sudah dari tahun 2010. Jangan sampai semua mimpiku itu menjadi kenyataan! Aku takut.
Lalu dengan niat berusaha memperbaiki penampilan dengan tidak menggunakan pakaian "berlekuk tubuh", aku mulai membeli baju berlengan panjang..
tapi tidak satupun jilbab yang kubeli.
Hari ke hari, pikiranku tidak tenang.
bagaimana kalau mimpi itu benar-benar terjadi??
apa pada akhirnya aku hanya akan menyesal, sedangkan peringatan sudah datang dari awal.
Lalu, aku menatap iri pada mereka yang telah berjilbab.
ku perhatikan, ku dengarkan obrolan teman-teman "berjilbab lebar", omongan yang bermanfaat, bukan bergosip.
ku perhatikan, ku dengarkan obrolan teman-teman gaya masa kini, astaga, pembicaraannya tak jauh dari pria.
Kemudian pada saat itu, aku menemukan catatan blog seorang teman laki-laki yang menyatakan perasaannya ketika melihat "wanita seksi", yang pada intinya, dia sebagai lelaki bingung menentukan pandangan. Tentu saja mereka senang, tapi tidak bisakah terjaga pandangan mereka dari hal yang menjadi dosa. Lelaki ingin menghormati wanita, namun dilihat juga dari wanita tersebut bagaimana caranya menghormati diri sendiri dengan tidak mengumbar-umbar aurat.
subhanallah..Seketika aku menjadi galau.
Memasuki tahun baru 2013, pikiranku untuk berjilbab semakin kuat. tapi belum ada perbuatan nyata.
Bulan Januari lewat..
Bulan Februari datang..
Setiap selesai pulang kuliah, aku melihat-lihat jilbab mama yang ada dikamar.
Kuambil, ku coba, kubuka lagi.
malam besoknya, ku ambil lagi jilbab lainnya. Kucoba, lalu kubuka lagi.
Hal ini berlangsung terus- menerus lebih kurang selama 3 minggu.
Aku semakin tak nyaman dengan penampilanku yang tak kunjung berjilbab.
Hingga pada tanggal 22 Februari (Jumat), aku memutuskan akan segera menggunakan jilbab.
Kemudian pada hari Senin, 25 Februari 2013 alhamdulillah akhirnya aku menggunakan jilbab permanenku yang pertama kalinya. dan kabar bahagianya, ternyata adikku Farhana juga menggunakan jilbab permanen pertamanya dihari yang sama! :)
mama ku heran, terkejut, cuma berkomentar " kamu be2 tu lah mantep nian apo nak bejilbab tu.."
malam selasanya, mama memanggilku ke kamarnya.
ditanyakannya lagi "nian apo mut nak bejilbab tu? kalo nak nutupi kelakuan jelek bae lemak dak usahlah dulu.. biarlah belom bejilbab, tapi baju tu yang sopan. bagusi dulu sholatnyo, sholat be masih bolong-bolong.."
hhhah..
aku senyum.
" idak ma, lah mantep nian. Kalo misalnyo sampe tuo sholat aku bolong-bolong berarti aku dak bejilbab-jilbab jugo ma? pdahal kan wajib. Biarlah kato guru aku waktu tu insya allah melok berubah jugo sholatnyo kalo lah bejilbab".. terus, kuceritakan juga mimpiku di tahun 2010 dulu.
mama ku diam, akhirnya beliau mengizinkan :))
hmmmm
teman - temanku sesama muslimah lainnya,
bagaimana menurut kalian?
Alhamdulillah Hari Selasa, tanggal 25 Februari 2014 ini sudah satu tahun penuh aku berjilbab.
Luar biasa. aku yang dulunya mudah kepanasan dan keringetan, malah merasa lebih adem dibalik jilbabku.
Luar biasa. dulu aku yang sangat suka mencemooh dan mengkritik orang, sekarang sudah berkurang.
Luar biasa. rezeki ku semakin bertambah, teman - temanku semakin banyak.
Luar biasa. pemikiranku semakin positif dan berdamai melupakan masa lalu yang kelam.
dan, kalau masalah dulu adalah tidak ada jilbab dan pakaian panjang, kini semua bukan masalah lagi.
Mama semakin rajin membeli jilbab, rezeki yang datangpun cukup untuk membeli jilbab yang kuinginkan.
Pakaian - pakaian selalu saja ada jalannya untuk mampir ke lemari pakaian, mulai dari diskon, obral, gratisan, warisan, dan semua rezeki itu datang silih berganti, ketika aku semakin bersyukur.
ini aku yang telah memantapkan diri berjilbab dan menutup aurat :)
Aku dan Hana yang Telah Berjilbab
Memantapkan Jilbab
Aku yang semakin Ceria dan Bersemangat
Tentu saja jilbabku masih biasa.
belum seperti para akhwat-akhwat itu, insya Allah sesegera mungkin menyusul.
Tapi pelajaran yang kudapat teman, jangan pernah menilai orang lain jelek, sedangkan diri kita sendiri belum tentu bisa berbuat demikian.
teringat dulu, aku pernah mencemooh wanita berjilbab dengan lengan gantung, pada kenyataannya aku juga pernah.
teringat dulu, aku pernah mencelah wanita berjilbab yang berpacaran, pada kenyataannya aku juga pernah.
teringat dulu, aku pernah mencelah wanita berbaju ketat, pada kenyataannya akupun masih..
astaga..
sejak itu aku memahami makna jangan menilai jelek orang lain bila kita belum tentu bisa.
aku akan menjadi pribadi yang terus belajar.
aku ingin berguna bagi seluruh orang yang mengenalku, aku ingin dikenang dalam hal yang baik.
hingga nanti cepat atau lambat kematian itu juga pasti akan datang, sudah seharusnya aku menjadi lebih baik dari hari ke hari.
Terima kasih yang sebesarnya-besarnya ku haturkan kepada Allah SWT, alhamdulillahhirrabbilalamin..
Atas karunianya, atas kesempatannya, atas masa depan yang dipercayakan padaku.
Terima kasih banyak Engkau sang maha Pencipta, semoga hidupku semakin berguna bagi sesama :)
Sekarang, aku belajar lebih menghargai yang lain, tak akan lagi men-judge.
Yang berjilbab lebar ku dekati,
Yang berjilbab belajar ku doakan semakin istiqomah (aku juga)
Yang belum berjilbab ku harap segera dibukakan pintu hatinya.
amin amin ya rabbaalamin :)
amin amin ya rabbaalamin :)