Senin, 18 Januari 2016

Ibarat Nelayan Mencari Ikan

Ada begitu banyak nelayan mencari ikan.
Ada yang menangkap alakadarnya.
Namun ada juga serakah yang inginkan semuanya.
Menebar jaring dimana-mana.
Berharap datangnya ikan di mata jaring.

Bermacam tipe-tipe nelayan.
Tipe 1 menangkap dimana saja, ditebar jaringnya, dengan tenaga yang sama dan hasil ikannya sedikit.
Ya, karena nelayan tipe ini hanya menebar jaring, tanpa tahu bahwa ada alat pelacak keberadaan ikan. Aksi nelayannya cuma untuk ikut-ikutan, bahwa dia pun menebar jaring, tapi enggan untuk tahu ilmu.
Alasannya cuma "alatnya mahal"

Nelayan tipe 2 lain lagi,
Menebar jaring dengan serakah, menggunakan pukat yang merusak.
Dia hanya memikirkan semakin besar jaringku, makin banyak ikanku.
Makin cepat terisi dompet-dompetku.
Namun salah, sifatnya membuat lautan rusak.
Hingga sebenarnya dia merusak sumber tempat pencari ikan.

Tipe 3 sudah lumayan baik.
Menebar jaring diarea fishing ground, walau sesak karena berimpit, tetap saja ada ikan terkait.
Lumayan untuk menghidupi keluarga.

Dan terakhir.
Hanya nelayan tertentu yang menebar jaringnya ditempat berbeda.
Dia tak takut sendiri, hanya bermodal ilmu dan kepercayaan untuk "yakin".
Jaring dipersiapkan, lokasi ditentukan.
Kini, menebar jaring di areal fishing ground yang belum banyak diketahui nelayan lainnya.

Bahwa untuk melakukan apapun, semua ada ilmunya.
Semua ada ketersediaannya, siapkan jaring-jaring yang besar. Ketahui wilayah-wilayah fishing ground yang jarang diketahui nelayan lain.
Nikmat Allah itu seluas lautan, kita tak pernah tau apa saja didalamnya yang sudah disiapkan.

Yah, kita adalah nelayan dg kemampuan untuk menjaring ikan untuk makan.

'Hanya orang tertentu yg memahami benar2 ini sajak ini'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar