Bohong bila kubilang aku tak peduli.
Bohong bila kubilang aku baik-baik saja.
Bohong bila kubilang aku tak memikirkanmu.
Bohong bila aku tenang-tenang saja.
Bohong...
Aku takkan berada di barisan terdepan, ketika masih akan ada yang lain dibelakangku.
Aku tak perlu di depan.
Jika masih ada antrian lainnya.
Biarlah aku berdiri paling belakang, dari sejumlah deret baris.
Menjadi rumah terakhir bagimu, tempat kembali.
Baiklah, ini adalah pacuan cambukan terhebat yang pernah kurasakan.
Walau perih, tapi aku bangkit.
Masih banyak yg perlu ku persiapkan.
Hingga akhirnya kau menyadari bahwa akulah yang benar-benar akan menjadi sayap untukmu terbang tinggi.
Kelakpun bila aku nanti bukan menjadi sayap untukmu, aku sudah siap menjadi sayap orang lain yang pantas untuk kuajak terbang tinggi.
Semangat. Semangat. Semangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar