Senin, 28 Desember 2015

INVERTEBRATA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Invertebrata  adalah suatu kelompok hewan yang tidak memiliki tulang  belakang. Animalia yang termasuk dalam kelompok ini memiliki habitat yang sangat bervariasi, dari laut, sungai, darat, bahkan sampai pegunungan. Hewan ini kebanyakan memiliki umur yang relatif singkat. Jarang ada yang sampai berusia lebih dari satu tahun (Campbell 2003 : 23).
Hewan intertebrata ada yang tersusun dari satu sel (uniseluler) dimana seluruh aktivitas kehidupannya dilakkukan oleh sel itu sendiri. Sedangkan hewan invertebrata yang tersusun oleh banyak sel (multiseluler/metazoa) sel-selnya mengalami diferensiasi dan spesialisasi membentuk jaringan dan organ tubuh dan aktivitasnya semakin komplek. Hewan yang termasuk pada invertebrata meliputi semua protozoa, yaitu hewan bersel satu dan sebagian metazoa yaitu hewan yang bersel banyak  (Storer 1957 : 52).
Adapun kelompok hewan yang lain disebut hewan bersimetris bilateral karena tubuhnya dapat dipotong menjadi dua bagian yang simetris hanya melalui satu arah. Oleh karena itu, tubuh hewan yang bersimetri bilateral biasanya dapat dipotong menghasilkan dua bagian yang simetris dari arah kepala atau cepal lalu ke arah eklor caudal atau dari arah atas atau disebut superior  dan ke arah bawah atau interior  (Campbell 2003 : 24).
Invertebrata atau Avertebrata adalah sebuah istilah yang diungkapkan oleh Chevalier de Lamarck untuk menunjuk hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Invertebrata mencakup semua hewan kecuali hewan vertebrata (pisces, reptil, amfibia, aves, dan mamalia). Contoh invertebrata adalah serangga, ubur-ubur, hydra, cumi-cumi, dan cacing. Invertebrata mencakup sekitar 97 persen dari seluruh anggota kingdom Animalia. Lamarck membagi invertebrata ke dalam dua kelompok yaitu Insekta dan Vermes (Anonim 2010:1).
Tapi sekarang, invertebrata diklasifikasikan ke dalam lebih dari 30 sub-fila mulai dari organisme yang simpel seperti porifera dan cacing pipih hingga organisme yang lebih kompleks seperti mollusca, echinodermata, dan arthropoda. Ada 9 filum dalam klafisikasi avertebrata yaitu: Annelida, Arthropoda, Coelenterata, Echinodermata, Mollusca, Nemathelminthes, Platyhelminthes, Porifera, dan Protozoa (Anonim 2010:1).
Berdasarkan jenis simetri tubuhnya, invertebrata dapat dibedakan menjadi kelompok hewan bersimetri radial dan kelompok hewan bersimetri bilateral. Kelompok hewan tertentu disebut hewan bersimetri radial karena tubuhnya dapat dipotong menjadi dua bagian yang simetris melalui lebih dari satu arah. Oleh karena itu, tubuh hewan yang bersimetri radial   biasanya bebrentuk silindris atau membulat. Bagian tubuh setelah atas yang dekat dengan mulut disebut bagian oral, sedangkan bagian sebelah bawah disebut bagian suboral (Heny 2007 : 51).
Berdasarkan tingkat perkembangan lapisan tubuhnya, invertebrata dapat dibedakan menjadi diploblastik dan triploblastik. Hewan diploblastik memiliki dua lapisa tubuh, yaitu endodermis (dalam) dan ektodermis (luar), misalnya   Porifera   dan   Coelenterata.   Berdasarkan  ada   tidaknya   rongga
tubuh    (selom),    hewan    triplobalstik   dibedakan     menjadi    triploblastik
 aselomata,      triplobalstik      pseudoselomata,    dan   triplobalstik   selomata
(Dwidjoseputro 1990 : 14).

1.1. Tujuan  Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui beberapa contoh jenis hewan yang termasuk ke dalam kelompok hewan invertebrata dan ciri-ciri bagian dari hewan invertebrata.




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jika seluruh hewan yang ada di alam kita kelompokkan berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, maka sebagian besar akan termasuk kepada hewan yang tidak  bertulang (Invertebrata dan Avertebrata). Hewan intertebrata ada yang tersusun dari satu sel (uniseluler) dimana seluruh aktivitas kehidupannya dilakkukan oleh sel itu sendiri. Sedangkan hewan invertebrata yang tersusun oleh banyak sel (multiseluler/metazoa) sel-selnya mengalami diferensiasi dan spesialisasi membentuk jaringan dan organ tubuh dan aktivitasnya semakin komplek. Hewan yang termasuk pada invertebrata meliputi semua protozoa, yaitu hewan bersel satu dan sebagian metazoa yaitu hewan yang bersel banyak  (Storer 1957 : 52).
Penggolongan hewan-hewan invertebrata terutama didasarkan pada kesamaan-kesamaan struktur dan fisiologinya. Dalam hubungan ini, ada 4 kriteria yaitu pola simetri tubuh dan bentuk tubuh, rongga tubuh, perbedaan perkembangan embrio, dan aspek tertentu yang dianggap penting sebagai tanda pembeda. Kingdom animalia dapat dibagi mejadi dua sub kingdom, yaitu parazoa yang merupakan hewan yang belum memiliki jaringan, dan Eumetazoa    yaitu     hewan hewan   yang   sudah    mempunyai      jaringan
     (L. Hartanto Nugroho 2004 : 98). 
Untuk menpelajari invertebrata, terlebih dahulu harus mengenal filum invertebrata, yaitu sebagai berikut antara lain protozoa bersel satu dan renik, porifera merupakan invertebrata yang bersel banyak dengan tubuh berpori-pori seta mempunyai spikula yang beragam. Ceolentelata invertebrata yang mempunyai sel banyak simetril radial, diploblstik, dengan bentuk polip dan medusa dan memilki rongga pencernaan. Platyhelminthes merupakan invertebrata yang mempunyai simetri bilateral, triploblastik saluran pencernaana      tidak     sempurna,   tidak      mempunyai       rongga      tubuh
     (Albert 1994 : 1).
Porifera memili bentuk tubuh seperti vas bunga. Porifera merupakan hewan multiseluler  primitif (diploblastik) yang memiliki jaringan belum sempurna, memiliki ronga yang disebut spongosol. Porifera hidup melekat pada dasar perairan sebagai bentos. Struktur tubuh Porifera terdiri atas l;apisan dalam dan lapisan luar. Lapisan luar (epidemis) merupakan sel-sel kulit (dermal) yang tersusun atas sel-sel pipih yang disebut pinakosip. Lapisan luar dipenuhi oleh ostia yang dilapisi oleh sel porosit. Berdasarkan bahan penyusun spikulanya, Porifera dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu Calcarea, Hexactinellida, dan Demospongia (Bradfield 2002 : 7).
Porifera mempunyai kerangka pada bagian mesenkim tubuhnya yang tersusun dari specula zat kapur, spikula silikat atau serabut protein (spogin). Kelas Calcarea yang mempunyai kerangka berupa  spikula dari zat kapur (CaCO3) banyak hidup diair laut. Contohnya Clantrina blanca, cycon gelatinison. Kelas Hexactinelida contohnya Phenorema, dan Demospongia contohnya Euspongia dan spongia (Kimball 1992 : 36).
Coelenterata merupakan organisme bersel banyak, diploblastik, dan bersimetri radial. Tubuhnya terdiri atas bagian oral (bagian yang memilii mulut), yang terletak disebelah atas dan bagian bawah yang disebut bagian sub-oral. Struktur tubuh Coelenterata terdiri atas ektodermis dan endodermis. Ektodermis merupakan lapisan tubuh bagian luar yang di dalamnya terdapat sel epitel, sel saraf, sel sengat, dan sel kelamin. Endodermis merupakan lapisan tubuh bagian dalam dan bagian tersebut terdapat sel kelenjar, sel pencerna, dan sel ameboid. Filum Coelenterarat memilii tiga kelas yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozoa (Soemarwoto 1998 : 49).
Coelenterata berasal dari bahasa Yunani, yaitu coelenteron yang artinya rongga. Jadi, Coelenterata adalah hewan invertebrata yang memiliki rongga tubuh Rongga tersebut digunakan sebagai alat pencernaan (gastrovaskuler), Namun filum Coelenterara lebih dikenal dengan nama Cnidaria. Kata Cnidaria berasal dari bahasa Yunani, cnido yang berarti penyengat karena sesuai dengan cirinya yang memiliki sel penyengat. Sel penyengat tersebut terletak pada tentakel yang terdapat di sekitar mulutnya (Pandhu 2010:1).
Platythelminthes merupakan cacing yang memiliki bentuk tubuh pipih, lunak dan tanpa kerangka dan tergolong triplobastik. Sebagian besar cacing ini tidak memiliki sistem peredaran darah, dan hidup sebagai parasit, sebagaian lagi hidup di air dan ditempat lembab. Platyhelminthes, dibedakan menjadi tiga kelas yaitu Turbelaria, Trematoda, dan kastoda cacing pita (Suryo 1984: 111).
Nemathelminthes merupaka cacing yang memiliki tubuh bulat memanjang dan tidak beruas-ruas dengan permukaan tubuh yang dilapisi kutikula serta tidak mempunyai silia, termasuk hewan yang tripoblastik.dan meiliki rongga tubuh yang semu. Saluran pencernaan tidak bercabang. Pertukaran gas pernapasan dilakukan oleh seluruh tubuh. Nemathehelminthes hidup sebagai parasit pada tubuh hewan, tumbuhan dan manusia. Pada manusia Nemathelminthesnya berupa Ascaris lumbrioides, Ancylostoma dan Osciuris vermicularis (Lim 1998  : 120).
Anelida yang dikenal dengan cacing tanah dan lintah. Hewan ini temasuk tripoblatik yang mempunai rongga tubuh sejati karena telah dibatasi oleh mesodermis di sebelah luar yang berbatasan dengan ektoderis, sedngkan disebelah dalam berbatasan dengan endodermis. Dalam rongga tubuh terdapat saluran pencernaan, pembuluh darah dan saraf. Sistem peredarannya tidak dilengkapi dengan jantung dan darahnya mengandung hemosiamin.sisa metabolisme   dikeluarkan   melalui   nefridia    yaitu    sepasang    alat    yang
berfungsi   sebagai    ginjal    yang    terdapat    pada   setiap    rongga     tubuh
(Issirep Sumardi 2004 : 103).
Mollusca berubuh lunak, tidak beruas-ruas, simetri bileteral, memilki lapisan mantel yang berfungsi memproduksi zat kapur sebagai bahan cangkang atau tidak yang terbuat dari zat kapur, terletak diluar tubuh dan dalam tubuh. Mollusca tediri dari 5 kelas yaitu amphieura, tubuhnya pipih tidak ditemukan bagian kepala, memiliki bagian punggung yang dilindungi cangkang contohnya Chiton, Chaetopleura apiculata, Neomania carimata. Hidup di darat, air tawar, dan air laut, bersifat hermafrodit, perkawinan silang. Pembuahannya terjadi di tubuh betina. Contohnya adalah bekicot, siput sawah, dan sumpil (Setiawan 2010 : 55).
Arthropoda memiliki jumlah spesies yang paling banyak dibandingkan dengan hewan lainnya. Hewan ini mempunyai pengaruh dan peranannya terhadap manusia. Nama Arthropoda diberikan karena kakinya yang brbuku, bersendi (arthros = sendi, buku : podos = kaki ). Hewan ini mempunyai tubuh yang beruas-ruas dan ditutupi oleh kerangka luar dari kitin yaitu suatu senhyawa karbohidrat yang tidak larut dalam air. Sistm pencernaannya dilengkap dengan kelenjar pencernaan. Saluran peredaran darahnya memanjang ke belakang tubuh bercabang dilengkapi dengan jantung yang sederhana (L. Hartanto Nugroho 2004 : 105).
Phylum Echinodermata hewannya hampir semuanya hidup di laut, bnetuk tubunya simetris radial, memiliki banyak bidang yang membagi tubuh menjadi dua bagian yang sama melalui sumbu tubuh. Permukaan tubuhnya ditutupi oleh kulit da didalamya terdapat kerangka berupa lempengan zat  kapur yang berduri. Umumnya hwan ini pemakan bangkai. Sisitem pencernaannya lengkap, mempunyai indera yang peka terhadap cahaya, zat kimia dan sentuhan. Bergerak dengan kaki tabung (ambulakral) yang berhubungan dengan sisitem saluran ambulakral (Brotowidjoyo 1989 : 19).


  
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
     Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 10 November 2010 pukul 13.30 sampai dengan 15.30. Bertempat di Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Inderalaya.

3.2. Alat dan Bahan
  Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah Mikroskop stereo. Mikroskop biologi, kaca pembesar, kaca objek, kaca penutup, pipet tetes, gunting, cawan petri, pinset, botol selai, jarum pentul, gelas ukur 100ml, alkohol 96%, formalin 40% dan kapur barus. Sedangkan bahan yang digunakan adalah pengenalan pada Annelida yaitu : Polychaeta, Oligochaeta, dan hirudinae seperti Tubifex sp, limnodrilus sp, Phreretima sp, Achatina fulica, Anadara sp, Asterias sp, Panaus monodon, Periplaneta sp, Valanga sp, Hirudo sp.

3.3. Cara Kerja
       Disiapkan masing-masing contoh hewan dari jenis-jenis invertebrata, Kemudian amati bentuk morfologi contoh jenis yang di dapatkan, jika tidak dapat diamati dengan mata telanjang, diamati dengan lup atau dibawah miroskop stereo atau mikroskop biologi dan dijelaskan masing-masing bagian anggota tubuhnya.




DAFTAR PUSTAKA

Albert. 1994. Biologi Mokekler. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama ; ii +  51 hal.
Aminasih. 2010. Penuntun Praktikum Biologi umum. Inderalaya: Universitas Sriwijaya
Anonim. 2010. Brotowidjoyo. 1989. Zoologi Dasar. Jakarta : Erlangga ; i + 16 hal.
Cummings, M.R. 2000. Biologi Science and life. Dell Publshing Company Inc.
Hartanto, Nugroho. L.  2004. Biologi Dasar. Jakarta : Penebar swadaya ; i + 98 hal.
Hadioetomo, Ratna Siri. 1993. Mikrobiologi Dasar. Jakarta : Gramedia ; i + 35 hal.
Kimbal, Jhon. W . 1990. Biologi edisi kelima. Erlagga . Jakarta.
Lim, Daniel. 1998. Mikrobiologi Dasar.http://www.wikipedia.wiki.org.
Pennak RW.1998. Freshwater Invertebrates of  the United States. Nw York; A Willey
        Interscience Publications Jon Willey and Sons.
Setiawan. 2010. Penuntun Praktkum Biologi Umum. Inderalya : Universitas Sriwijaya
Sukesih, dkk. 2008. Biologi SMU II. PT. Multi Adiwitata, Banding
Sumardi, Issirep. 2004. Biologi Dasar. Jakarta : Penear swadaya ; i + 103 hal.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar