BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Invertebrata
adalah suatu kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Animalia yang termasuk dalam
kelompok ini memiliki habitat yang sangat bervariasi, dari laut, sungai, darat,
bahkan sampai pegunungan. Hewan ini kebanyakan memiliki umur yang relatif
singkat. Jarang ada yang sampai berusia lebih dari satu tahun (Campbell 2003 :
23).
Hewan intertebrata ada yang tersusun dari satu sel
(uniseluler) dimana seluruh aktivitas kehidupannya dilakkukan oleh sel itu
sendiri. Sedangkan hewan invertebrata yang tersusun oleh banyak sel
(multiseluler/metazoa) sel-selnya mengalami diferensiasi dan spesialisasi
membentuk jaringan dan organ tubuh dan aktivitasnya semakin komplek. Hewan yang
termasuk pada invertebrata meliputi semua protozoa, yaitu hewan bersel satu dan
sebagian metazoa yaitu hewan yang bersel banyak
(Storer 1957 : 52).
Adapun kelompok hewan yang lain disebut hewan
bersimetris bilateral karena tubuhnya dapat dipotong menjadi dua bagian yang
simetris hanya melalui satu arah. Oleh karena itu, tubuh hewan yang bersimetri
bilateral biasanya dapat dipotong menghasilkan dua bagian yang simetris dari
arah kepala atau cepal lalu ke arah
eklor caudal atau dari arah atas atau
disebut superior dan ke arah bawah atau interior
(Campbell 2003 : 24).
Invertebrata atau Avertebrata adalah sebuah istilah yang
diungkapkan oleh Chevalier de Lamarck untuk menunjuk hewan yang tidak
memiliki tulang belakang. Invertebrata mencakup semua hewan kecuali hewan vertebrata
(pisces, reptil, amfibia, aves, dan mamalia). Contoh
invertebrata adalah serangga, ubur-ubur, hydra, cumi-cumi, dan cacing. Invertebrata mencakup sekitar 97 persen dari seluruh
anggota kingdom Animalia.
Lamarck membagi invertebrata ke dalam dua kelompok yaitu Insekta dan Vermes (Anonim 2010:1).
Tapi
sekarang, invertebrata diklasifikasikan ke dalam lebih dari 30 sub-fila mulai
dari organisme yang simpel seperti porifera dan cacing pipih hingga organisme
yang lebih kompleks seperti mollusca, echinodermata,
dan arthropoda.
Ada 9 filum dalam klafisikasi avertebrata yaitu: Annelida, Arthropoda, Coelenterata,
Echinodermata, Mollusca, Nemathelminthes, Platyhelminthes, Porifera, dan Protozoa
(Anonim 2010:1).
Berdasarkan jenis simetri tubuhnya, invertebrata dapat
dibedakan menjadi kelompok hewan bersimetri radial dan kelompok hewan
bersimetri bilateral. Kelompok hewan tertentu disebut hewan bersimetri radial
karena tubuhnya dapat dipotong menjadi dua bagian yang simetris melalui lebih
dari satu arah. Oleh karena itu, tubuh hewan yang bersimetri radial biasanya bebrentuk silindris atau membulat.
Bagian tubuh setelah atas yang dekat dengan mulut disebut bagian oral,
sedangkan bagian sebelah bawah disebut bagian suboral (Heny 2007 : 51).
Berdasarkan tingkat perkembangan lapisan tubuhnya,
invertebrata dapat dibedakan menjadi diploblastik dan triploblastik. Hewan
diploblastik memiliki dua lapisa tubuh, yaitu endodermis (dalam) dan ektodermis
(luar), misalnya Porifera dan
Coelenterata. Berdasarkan ada
tidaknya rongga
tubuh (selom), hewan
triplobalstik dibedakan menjadi
triploblastik
aselomata, triplobalstik pseudoselomata, dan
triplobalstik selomata
(Dwidjoseputro 1990 : 14).
1.1. Tujuan
Praktikum
Praktikum
ini dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui beberapa contoh jenis hewan yang
termasuk ke dalam kelompok hewan invertebrata dan ciri-ciri bagian dari hewan
invertebrata.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jika seluruh hewan yang ada di alam kita kelompokkan berdasarkan ada
tidaknya tulang belakang, maka sebagian besar akan termasuk kepada hewan yang
tidak bertulang (Invertebrata dan
Avertebrata). Hewan intertebrata ada yang tersusun dari satu sel (uniseluler)
dimana seluruh aktivitas kehidupannya dilakkukan oleh sel itu sendiri.
Sedangkan hewan invertebrata yang tersusun oleh banyak sel
(multiseluler/metazoa) sel-selnya mengalami diferensiasi dan spesialisasi membentuk
jaringan dan organ tubuh dan aktivitasnya semakin komplek. Hewan yang termasuk
pada invertebrata meliputi semua protozoa, yaitu hewan bersel satu dan sebagian
metazoa yaitu hewan yang bersel banyak (Storer 1957 : 52).
Penggolongan hewan-hewan invertebrata
terutama didasarkan pada kesamaan-kesamaan struktur dan fisiologinya. Dalam
hubungan ini, ada 4 kriteria yaitu pola simetri tubuh dan bentuk tubuh, rongga
tubuh, perbedaan perkembangan embrio, dan aspek tertentu yang dianggap penting
sebagai tanda pembeda. Kingdom animalia dapat dibagi mejadi dua sub kingdom,
yaitu parazoa yang merupakan hewan yang belum memiliki jaringan, dan Eumetazoa yaitu hewan – hewan yang
sudah mempunyai
jaringan
(L. Hartanto Nugroho 2004 : 98).
Untuk menpelajari invertebrata, terlebih dahulu harus mengenal filum
invertebrata, yaitu sebagai berikut antara lain protozoa bersel satu dan renik,
porifera merupakan invertebrata yang bersel banyak dengan tubuh berpori-pori
seta mempunyai spikula yang beragam. Ceolentelata invertebrata yang mempunyai
sel banyak simetril radial, diploblstik, dengan bentuk polip dan medusa dan
memilki rongga pencernaan. Platyhelminthes merupakan invertebrata yang
mempunyai simetri bilateral, triploblastik saluran pencernaana tidak sempurna, tidak
mempunyai rongga tubuh
(Albert 1994 : 1).
Porifera memili bentuk tubuh seperti
vas bunga. Porifera merupakan hewan multiseluler primitif (diploblastik) yang memiliki
jaringan belum sempurna, memiliki ronga yang disebut spongosol. Porifera hidup
melekat pada dasar perairan sebagai bentos. Struktur tubuh Porifera terdiri
atas l;apisan dalam dan lapisan luar. Lapisan luar (epidemis) merupakan sel-sel
kulit (dermal) yang tersusun atas sel-sel pipih yang disebut pinakosip. Lapisan
luar dipenuhi oleh ostia yang dilapisi oleh sel porosit. Berdasarkan bahan
penyusun spikulanya, Porifera dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu Calcarea,
Hexactinellida, dan Demospongia (Bradfield 2002 : 7).
Porifera mempunyai kerangka pada bagian mesenkim tubuhnya yang tersusun
dari specula zat kapur, spikula silikat atau serabut protein (spogin). Kelas
Calcarea yang mempunyai kerangka berupa
spikula dari zat kapur (CaCO3) banyak hidup diair laut. Contohnya Clantrina blanca, cycon gelatinison. Kelas Hexactinelida
contohnya Phenorema, dan Demospongia
contohnya Euspongia dan spongia (Kimball 1992 : 36).
Coelenterata merupakan organisme
bersel banyak, diploblastik, dan bersimetri radial. Tubuhnya terdiri atas
bagian oral (bagian yang memilii mulut), yang terletak disebelah atas dan
bagian bawah yang disebut bagian sub-oral. Struktur tubuh Coelenterata terdiri
atas ektodermis dan endodermis. Ektodermis merupakan lapisan tubuh bagian luar
yang di dalamnya terdapat sel epitel, sel saraf, sel sengat, dan sel kelamin.
Endodermis merupakan lapisan tubuh bagian dalam dan bagian tersebut terdapat
sel kelenjar, sel pencerna, dan sel ameboid. Filum Coelenterarat memilii tiga
kelas yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozoa (Soemarwoto 1998 : 49).
Coelenterata berasal dari bahasa
Yunani, yaitu coelenteron yang artinya rongga. Jadi, Coelenterata adalah hewan invertebrata yang memiliki
rongga tubuh Rongga tersebut digunakan sebagai alat pencernaan
(gastrovaskuler), Namun filum Coelenterara lebih dikenal dengan nama Cnidaria.
Kata Cnidaria berasal dari bahasa Yunani, cnido yang berarti penyengat karena
sesuai dengan cirinya yang memiliki sel penyengat. Sel penyengat tersebut
terletak pada tentakel yang terdapat di sekitar mulutnya (Pandhu 2010:1).
Platythelminthes merupakan cacing yang memiliki bentuk tubuh pipih, lunak
dan tanpa kerangka dan tergolong triplobastik. Sebagian besar cacing ini tidak
memiliki sistem peredaran darah, dan hidup sebagai parasit, sebagaian lagi
hidup di air dan ditempat lembab. Platyhelminthes, dibedakan menjadi tiga kelas
yaitu Turbelaria, Trematoda,
dan kastoda cacing pita (Suryo 1984: 111).
Nemathelminthes merupaka cacing yang memiliki tubuh bulat memanjang dan
tidak beruas-ruas dengan permukaan tubuh yang dilapisi kutikula serta tidak mempunyai
silia, termasuk hewan yang tripoblastik.dan meiliki rongga tubuh yang semu.
Saluran pencernaan tidak bercabang. Pertukaran gas pernapasan dilakukan oleh
seluruh tubuh. Nemathehelminthes hidup sebagai parasit pada tubuh hewan,
tumbuhan dan manusia. Pada manusia Nemathelminthesnya berupa Ascaris lumbrioides, Ancylostoma
dan Osciuris vermicularis (Lim 1998 : 120).
Anelida yang dikenal dengan cacing tanah dan lintah. Hewan ini temasuk tripoblatik
yang mempunai rongga tubuh sejati karena telah dibatasi oleh mesodermis di
sebelah luar yang berbatasan dengan ektoderis, sedngkan disebelah dalam
berbatasan dengan endodermis. Dalam rongga tubuh terdapat saluran pencernaan,
pembuluh darah dan saraf. Sistem peredarannya tidak dilengkapi dengan jantung
dan darahnya mengandung hemosiamin.sisa metabolisme dikeluarkan melalui nefridia yaitu sepasang alat yang
berfungsi sebagai ginjal yang terdapat
pada setiap rongga tubuh
(Issirep Sumardi 2004 : 103).
Mollusca berubuh lunak, tidak beruas-ruas, simetri bileteral, memilki
lapisan mantel yang berfungsi memproduksi zat kapur sebagai bahan cangkang atau
tidak yang terbuat dari zat kapur, terletak diluar tubuh dan dalam tubuh.
Mollusca tediri dari 5 kelas yaitu amphieura, tubuhnya pipih tidak ditemukan
bagian kepala, memiliki bagian punggung yang dilindungi cangkang contohnya Chiton, Chaetopleura apiculata, Neomania
carimata. Hidup di darat, air tawar, dan air laut, bersifat hermafrodit, perkawinan
silang. Pembuahannya terjadi di tubuh betina. Contohnya adalah bekicot, siput
sawah, dan sumpil (Setiawan 2010 :
55).
Arthropoda memiliki jumlah spesies yang paling banyak dibandingkan dengan
hewan lainnya. Hewan ini mempunyai pengaruh dan peranannya terhadap manusia.
Nama Arthropoda diberikan karena kakinya yang brbuku, bersendi (arthros =
sendi, buku : podos = kaki ). Hewan ini mempunyai tubuh yang beruas-ruas dan
ditutupi oleh kerangka luar dari kitin yaitu suatu senhyawa karbohidrat yang
tidak larut dalam air. Sistm pencernaannya dilengkap dengan kelenjar
pencernaan. Saluran peredaran darahnya memanjang ke belakang tubuh bercabang
dilengkapi dengan jantung yang sederhana (L. Hartanto Nugroho 2004
: 105).
Phylum Echinodermata hewannya
hampir semuanya hidup di laut, bnetuk tubunya simetris radial, memiliki banyak
bidang yang membagi tubuh menjadi dua bagian yang sama melalui sumbu tubuh.
Permukaan tubuhnya ditutupi oleh kulit da didalamya terdapat kerangka berupa
lempengan zat kapur yang berduri. Umumnya
hwan ini pemakan bangkai. Sisitem pencernaannya lengkap, mempunyai indera yang
peka terhadap cahaya, zat kimia dan sentuhan. Bergerak dengan kaki tabung
(ambulakral) yang berhubungan dengan sisitem saluran ambulakral (Brotowidjoyo 1989 : 19).
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 10 November
2010 pukul 13.30 sampai dengan 15.30. Bertempat di Laboratorium Zoologi,
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Sriwijaya, Inderalaya.
3.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah Mikroskop stereo. Mikroskop
biologi, kaca pembesar, kaca objek, kaca penutup, pipet
tetes, gunting, cawan petri, pinset, botol selai, jarum pentul, gelas ukur 100ml,
alkohol 96%, formalin 40% dan kapur barus. Sedangkan bahan yang digunakan
adalah pengenalan pada Annelida yaitu : Polychaeta, Oligochaeta, dan hirudinae
seperti Tubifex sp, limnodrilus sp, Phreretima sp, Achatina
fulica, Anadara sp, Asterias sp, Panaus monodon, Periplaneta sp, Valanga sp,
Hirudo sp.
3.3. Cara Kerja
Disiapkan masing-masing contoh hewan
dari jenis-jenis invertebrata, Kemudian amati bentuk morfologi contoh jenis yang di dapatkan, jika tidak dapat diamati dengan mata
telanjang, diamati dengan lup atau
dibawah miroskop stereo atau mikroskop biologi dan dijelaskan masing-masing bagian anggota tubuhnya.
DAFTAR PUSTAKA
Albert. 1994. Biologi Mokekler. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama ;
ii + 51 hal.
Aminasih. 2010. Penuntun Praktikum Biologi umum. Inderalaya:
Universitas Sriwijaya
Anonim.
2010. Brotowidjoyo. 1989. Zoologi Dasar.
Jakarta : Erlangga ; i + 16 hal.
Cummings, M.R. 2000. Biologi Science and life. Dell Publshing Company Inc.
Hartanto,
Nugroho. L. 2004. Biologi Dasar. Jakarta : Penebar swadaya ; i + 98 hal.
Hadioetomo, Ratna Siri. 1993. Mikrobiologi Dasar.
Jakarta : Gramedia ; i + 35 hal.
Kimbal,
Jhon. W . 1990. Biologi edisi kelima. Erlagga . Jakarta.
Lim, Daniel. 1998. Mikrobiologi
Dasar.http://www.wikipedia.wiki.org.
Pennak
RW.1998. Freshwater Invertebrates of the
United States. Nw York; A Willey
Interscience Publications Jon Willey
and Sons.
Setiawan.
2010. Penuntun Praktkum Biologi Umum.
Inderalya : Universitas Sriwijaya
Sukesih, dkk. 2008. Biologi SMU II.
PT. Multi Adiwitata, Banding
Sumardi, Issirep. 2004. Biologi Dasar.
Jakarta : Penear swadaya ; i + 103 hal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar