MARTABAK SPESIAL
Kau tau?
Martabak terbuat dari tepung terigu.
Kenyal, fleksibel, dan akhirnya menjadi renyah ketika telah disajikan didepan ku.
Ditambah kuah kari yang nikmat dan dimakan diwaktu yang tepat.
Kau tau?
Martabak ada bermacam jenisnya,
Telor ayam, bebek, hingga sayur mayur.
Tapi ini beda.
Ini adalah martabak yg tak biasa.
Engkau menyebutnya martabak spesial.
Ada sesuatu yang beda terasa, dari martabak lainnya.
Martabak ada bermacam jenisnya,
Telor ayam, bebek, hingga sayur mayur.
Tapi ini beda.
Ini adalah martabak yg tak biasa.
Engkau menyebutnya martabak spesial.
Ada sesuatu yang beda terasa, dari martabak lainnya.
Kau pasti tahu
Bahwa ada begitu banyak makanan yg lain.
Ratusan steak, dg tampilan menggoda.
Ratusan pempek yang ku suka, bahkan pizza istimewa.
Tapi kau tahu kan martabak spesial?
Ia tetap menjadi spesial, di siang maupun malam hari.
Tidak ada pengawetnya,
Hadir dengan sederhana,
Tak perlu tambah zat kimia,
mengisi kekosongan perut.
Dalam hal ini, hati.
Ia terasa begitu komplit.
Telur yang menguatkan, sayur menyehatkan, kentang dan daging yang mengenyangkan.
akhir-akhir ini aku begitu suka martabak.
Tentu saja bukan hanya karena rasa dan harga.
Itu semua karena kehadiranmu.
Namun tidakkah aku terlalu?
Bisa saja ada ayam yang lebih menggoda, lebih dari sekedar martabak.
Bisakah martabak akan tetap menjadi kisah kita?
Aku menuliskannya,
Bukan apa-apa.
Ruang rinduku penuh dan sesak.
Biar semua tumpah dalam anehnya sajak-sajak gila.
Tentang si martabak spesial.
Bahwa ada begitu banyak makanan yg lain.
Ratusan steak, dg tampilan menggoda.
Ratusan pempek yang ku suka, bahkan pizza istimewa.
Tapi kau tahu kan martabak spesial?
Ia tetap menjadi spesial, di siang maupun malam hari.
Tidak ada pengawetnya,
Hadir dengan sederhana,
Tak perlu tambah zat kimia,
mengisi kekosongan perut.
Dalam hal ini, hati.
Ia terasa begitu komplit.
Telur yang menguatkan, sayur menyehatkan, kentang dan daging yang mengenyangkan.
akhir-akhir ini aku begitu suka martabak.
Tentu saja bukan hanya karena rasa dan harga.
Itu semua karena kehadiranmu.
Namun tidakkah aku terlalu?
Bisa saja ada ayam yang lebih menggoda, lebih dari sekedar martabak.
Bisakah martabak akan tetap menjadi kisah kita?
Aku menuliskannya,
Bukan apa-apa.
Ruang rinduku penuh dan sesak.
Biar semua tumpah dalam anehnya sajak-sajak gila.
Tentang si martabak spesial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar