Rumus empiris
Dari Wikipedia
bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Dalam
kimia, rumus empiris atau komposisi
kimia dari suatu senyawa kimia
adalah ekspresi sederhana jumlah relatif setiap jenis atom
(unsur kimia) yang dikandungnya. Suatu
formula empiris tidak memberikan gambaran mengenai isomer, struktur, atau jumlah absolut atom. Formula
empiris adalah adalah standar bagi senyawa ion,
seperti CaCl2, dan makromolekul, seperti SiO2.
Istilah "empiris" merujuk pada proses analisis
elemental, suatu teknik kimia analitik yang digunakan untuk
menentukan persentasi komposisi relatif per unsur dari suatu zat kimia. Kontras
dengan formula empiris, formula kimia
mengidentikasi jumlah absolut atom unsur-unsur yang ditemukan pada setiap
molekul di senyawa tersebut.
Sebagai
contoh, n-heksana,
memiliki rumus molekul CH3CH2CH2CH2CH2CH3,
menyatakan bahwa senyawa ini memiliki struktur rantai lurus, 6 atom karbon dan dan 14 atom hidrogen. Formula kimia heksana karenanya
adalah C6H14, sedangkan rumus empirisnya adalah C3H7
menunjukkan rasio C:H sejumlah 3:7.
Rumus Molekul
Kata
Kunci: jenis unsur, rumus kimia
Ditulis oleh Zulfikar pada 04-04-2010
Rumus
kimia dapat dibagi menjadi dua yaitu rumus molekul dan rumus empiris. Pembagian
ini terkait dengan informasi yang dikandungnya. Rumus molekul adalah rumus
kimia yang memberikan informasi secara tepat tentang jenis unsur pembentuk satu
molekul senyawa dan jumlah atom masing-masing unsur. Misalnya satu molekul
senyawa glukosa dengan rumus molekul C6H12O6, tersusun atas unsur karbon,
hidrogen, dan oksigen. Banyaknya atom penyusun satu molekul glukosa adalah 6
atom karbon (C), 12 atom Hidrogen (H) dan 6 atom Oksigen (O). Perhatikan contoh
lainya, misalnya Vanili C8H8O3 yang juga memiliki unsure penyusun yang sama
dengan glukosa, tatapi jumlah atom penyusunnya berbeda.
Vanili
mengandung 8 atom karbon, 8 atom hidrogen, dan 3 atom oksigen. Akibat perbedaan
jumlah atom penyusunnya maka gula dengan vanili memiliki sifat berbeda. Contoh
lainnnya adalah Asam cuka yang sering dipergunakan untuk memassak. Asam cuka
memiliki rumus C2H4O2, unsur-unsur penyusunnya sama dengan glukosa, vanili.
Sifat dari ketiga zat ini sangat berbeda, untuk asam cuka komposisi dari
atom-atom penyusunnya adalah 2 atom karbon, 4 atom H dan 2 atom O.
Tabel
2.11. Contoh rumus molekul untuk zat-zat yang ada dalam lingkungan sekitar kita
•
Rumus empiris
merupakan rumus perbandingan suatu senyawa
•
Rumus molekul
seyawa merupakan rumus kimia yang menggambarkan jumlah atom dan unsur penyusun
senyawa
Data yang perlukan dalam menentukan rumus
empiris dan molekul
•
Massa unsur;
perbandingan massa unsur; atau presentase massa unsur yang menyusun senyawa
•
Massa atom
relatif; massa molekul relatif.
Ada beberapa teknik
statistik yang dapat digunakan untuk menganalisis data. Tujuan
dari analisis data adalah untuk mendapatkan informasi yang relevan yang terkandung di dalam data tersebut, dan menggunakan hasil analisis
tersebut untuk memecahkan suatu masalah.
Permasalahan
yang akan dipecahkan biasanya
dinyatakan dalam
bentuk satu atau lebihhipotesis nol.
Sampel data yang dikumpulkan
kemudian digunakan untuk menguji menolak atau tidak menolak hipotesis nol secara statistik.
Rumus empiris adalah rumus yang paling sederhana dari suatu
senyawa. Rumus ini hanya menyatakan perbandingan jumlah atom-atom yang terdapat
dalam molekul. Rumus empiris tidak menunjukkan jumlah atom – atom yang
sebenarnya dari sebuah molekul. Rumus empiris suatu senyawa dapat ditentukan
apabila diketahui:
- massa dan Ar masing-masing unsurnya
- Persen massa dan Ar masing-masing unsurnya
- perbandingan massa dan Ar masing-masing unsurnya
Contoh :
1.Perbandingan jumlah atom C dan O dalam CO2 = 1 : 2. Perbandingan ini sudah merupakan perbandingan yang paling sederhana. Dengan demikian rumus empiris senyawa CO2 sama dengan rumus molekulnya, yaitu CO2
2.Perbandingan jumlah atom C dan H dalam C3H6 = 3 : 6 = 1 : 2. Jadi rumus empiris C3H6 adalah CH2
3.Perbandingan jumlah C, H dan O dalam C6H12O6 = 6 : 12 : 6 = 1 : 2 : 1. Jadi, rumus empiris C6H12O6 adalah CH2O
umus yang paling sederhana dari suatu molekul
rumus rumus molekul mungkin lho pnya rumus empiris yg sama...
contohnya :
CH3COOH punya rumus empiris yg sama ama apa gitu,,
rumus empirisnya CH2O
- massa dan Ar masing-masing unsurnya
- Persen massa dan Ar masing-masing unsurnya
- perbandingan massa dan Ar masing-masing unsurnya
Contoh :
1.Perbandingan jumlah atom C dan O dalam CO2 = 1 : 2. Perbandingan ini sudah merupakan perbandingan yang paling sederhana. Dengan demikian rumus empiris senyawa CO2 sama dengan rumus molekulnya, yaitu CO2
2.Perbandingan jumlah atom C dan H dalam C3H6 = 3 : 6 = 1 : 2. Jadi rumus empiris C3H6 adalah CH2
3.Perbandingan jumlah C, H dan O dalam C6H12O6 = 6 : 12 : 6 = 1 : 2 : 1. Jadi, rumus empiris C6H12O6 adalah CH2O
umus yang paling sederhana dari suatu molekul
rumus rumus molekul mungkin lho pnya rumus empiris yg sama...
contohnya :
CH3COOH punya rumus empiris yg sama ama apa gitu,,
rumus empirisnya CH2O
Hukum
perbandingan tetap merupakan hukum yang mengendalikan penulisan rumus kimia
baik berupa rumus empiris maupun rumus molekul. Rumus empiris senyawa dapat ditentukan berdasarkan
persentase massa unsur-unsur yang membentuk senyawa itu. Oleh karena kita
mengetahui massa molar masing-masing unsur, maka dari perbandingan massa unsur
dalam senyawa kita dapat menarik kesimpulan tentang perbandingan mol
unsur-unsur dalam senyawa. Perbandingan mol mencerminkan pula perbandingan
jumlah atom, sehingga kita dapat menghitung perbandingan jumlah atom
unsur-unsur dalam senyawa berdasarkan perbandingan massa unsur-unsur dalam
senyawa.
Reaksi antara
dua molekul stabil atau lebih dapat menghasilkan produk reaksi yang stabil
dengan sifat karakteristik. Sebagai contoh kompleks amina akan terbentuk jika
amina direaksikan dengan kobalt (II) klorida.
Dalam beberapa hal kompleks tidak memberikan reaksi dalam larutan karakteristik ion logam atau ligan tidak kompleks tetapi stabilitas termodinamik dan kinetik bervariasi sehingga hal ini bukan merupakan kriteria pembentukan senyawa koordinasi.
Dalam beberapa hal kompleks tidak memberikan reaksi dalam larutan karakteristik ion logam atau ligan tidak kompleks tetapi stabilitas termodinamik dan kinetik bervariasi sehingga hal ini bukan merupakan kriteria pembentukan senyawa koordinasi.
Hakekat struktur senyawa koordinasi adalah transfer elektron yang terjadi antara ligan dan molekul atau ion logam. Dalam bentuk yang paling sederhana, ikatan koordinasi terbentuk oleh transfer pasangan elektron atau ligan atau molekul ke ion logam.
Molekul netral atau ion-ion bertindak sebagai ligan harus memiliki pasangan elektron sunyi, seperti NH3 dan Cl-. Senyawa koordinasi paling sederhana akan terbentuk dengan ikatan sigma atau suatu ligan atau suatu molekul dengan ion logam. Beberapa kompleks dikenal dimana ikatan sigma dan ikatan n keduanya dapat terjadi. Kompleks yang terbentuk oleh ion oksalat memungkinkan ikatan n dari orbital 2p pada oksigen mengkontribusi seluruh ikatan.
Dalam ligan yang lain seperti karbon monoksida dan nitroksida, kontribusi dari orbital ikatan n berperan dalam seluruh ikatan. Gugus CO bereaksi dengan suatu logam yang mempunyai orbital kosong dan dua orbital dn terisi untuk memberikan ikatan resultan dengan ikatan n antara logam dengan karbon. Sedangkan untuk NO memerlukan orbital dn yang hanya mengandung tiga elektron. Hal ini dapat dikatakan bahwa derajat sumbangan elektron dapat diharapkan bervariasi terhadap sifat ilmiah logam, keadaan oksidasi, dan ligan-ligan lain dalam molekul.
http://www.anehnie.com/2010/02/penetapan-rumus-molekul-senyawa.html
contoh:
Sebanyak
45 g senyawa dengan rumus molekul (H2CO) x , dilarutkan dalam 500 g
air (Kf= 1.860/m). Jika titik beku senyawa ini 0.930/C
dan Ar C= 12, H=1, O=16, maka harga x adalah….(SPMB 2007 Kode 450)
a.
12
b. 10
c. 8
d. 6
e. 4
b. 10
c. 8
d. 6
e. 4
Jawaban
Soal
ini digunakan untuk mencari rumus molekul suatu zat denga menggunakan teknik
sifat koligatif larutan. Rumus mlekul zat denga sifat koligatif dihubungkan
dengan besaran molal yaitu jumlah mol per kilogram pelarut. Apabila molal sudah
dapat dicari maka kita tinggal mencari Mr-nya untuk kemudian disinkronasi
dengan rumus empiriknya.
^Tf = m.Kf
^Tf = ( g/Mr x 1000/P ) x Kf
0.93 = ( 45/Mr x 1000/500) x 1.86
0.93 = ( 90/Mr ) 1.86
0.93 = 167.4 / Mr
0.93 Mr = 167.4
Mr = 167.4/0.93
Mr = 180
^Tf = ( g/Mr x 1000/P ) x Kf
0.93 = ( 45/Mr x 1000/500) x 1.86
0.93 = ( 90/Mr ) 1.86
0.93 = 167.4 / Mr
0.93 Mr = 167.4
Mr = 167.4/0.93
Mr = 180
Maka x dapat dicari dengan cara:
(H2CO) x = 180
(2×1 + 12 + 16 )x = 180
(30)x = 180
X = 180/30
X =6
(2×1 + 12 + 16 )x = 180
(30)x = 180
X = 180/30
X =6
Jawaban: D
Gas nitrogen oksida (NOx) ada dua macam yaitu gas nitrogen
monoksida dan gas nitrogen dioksida. Kedua macam gas tersebut mempunyai sifat
yang sangat berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan. Udara yang
mengandung gas NO dalam batas normal relatif aman dan tidak berbahaya, kecuali
bila gas NO berada dalam konsentrasi tinggi. Sifat racun (toksisitas) gas NO2
empat kali lebih kuat daripada toksisitas gas NO. Organ tubuh yang paling peka
terhadap pencemaran gas NO2 adalah paru-paru. Paru-paru yang
terkontaminasi oleh gas NO2 akan membengkak sehingga penderita sulit
bernafas yang dapat mengakibatkan kematian.
Rumus
kimia adalah rumus yang menyatakan lambang atom dan jumlah atom unsur
yang menyusun senyawa. Rumus kimia disebut juga rumus molekul, karena
penggambaran yang nyata dari jenis dan jumlah atom unsur penyusun senyawa yang
bersangkutan.
sifat-sifat Kimia Tembaga :
1.Dalam
udara kering sukar teroksidasi, akan tetapi jika dipanaskan akan membentuk
oksida
tembaga (CuO)
2.Dalam udara lembab akan diubah menjadi senyawa karbonat atau karat basa, menurut reaksi :
2Cu + O2 + CO2 + H2O → (CuOH)2 CO3
3.Tidak dapat bereaksi dengan larutan HCl encer maupun H2SO4encer
4.Dapat bereaksi dengan H2SO4 pekat maupun HNO3 encer dan pekat
Cu + H2SO4 → CuSO4 +2H2O + SO2 Cu + 4HNO3 pekat → Cu(NO3)2 + 2H2O + 2NO2 3Cu
+ 8HNO3 encer → 3Cu(NO3)2 + 4H2O + 2NO
5.Pada umumnya lapisan Tembaga adalah lapisan dasar yang harus dilapisi lagi dengan Nikel
atau Khrom. Pada prinsipnya ini merupakan proses pengendapan logam secara
elektrokimia,digunakan listrik arus searah (DC). Jenis elektrolit yang digunakan adalah tipe
alkali dan tipe asam.
tembaga (CuO)
2.Dalam udara lembab akan diubah menjadi senyawa karbonat atau karat basa, menurut reaksi :
2Cu + O2 + CO2 + H2O → (CuOH)2 CO3
3.Tidak dapat bereaksi dengan larutan HCl encer maupun H2SO4encer
4.Dapat bereaksi dengan H2SO4 pekat maupun HNO3 encer dan pekat
Cu + H2SO4 → CuSO4 +2H2O + SO2 Cu + 4HNO3 pekat → Cu(NO3)2 + 2H2O + 2NO2 3Cu
+ 8HNO3 encer → 3Cu(NO3)2 + 4H2O + 2NO
5.Pada umumnya lapisan Tembaga adalah lapisan dasar yang harus dilapisi lagi dengan Nikel
atau Khrom. Pada prinsipnya ini merupakan proses pengendapan logam secara
elektrokimia,digunakan listrik arus searah (DC). Jenis elektrolit yang digunakan adalah tipe
alkali dan tipe asam.
Logam
transisi didefinisikan secara tradisional sebagai semua unsur kimia
pada blok-d pada tabel periodik, termasuk seng (Zn), kadmium (Cd), dan
merkuri (Hg).
Ini berarti adalah golongan 3 sampai 12 di tabel
periodik. IUPAC
kemudian mendefinisikan logam transisi sebagai semua unsur yang memiliki orbit
elektron d yang tidak lengkap atau yang hanya dapat membentuk ion stabil dengan
orbit d yang tidak lengkap. Berdasarkan definisi ini ketiga unsur di atas (Zn,
Cd, dan Hg) tidak termasuk ke dalam logam transisi.
Nama
"transisi" diperoleh berdasarkan posisi unsur-unsur tersebut di tabel
periodik.
Orbital atom adalah sebuah fungsi
matematika yang menggambarkan perilaku sebuah elektron ataupun sepasang
elektron bak-gelombang dalam sebuah atom.[1]
Fungsi ini dapat digunakan untuk menghitung probabilitas penemuan elektron dalam
sebuah atom pada daerah spesifik mana pun di sekeliling inti atom. Dari fungsi
inilah dapat menggambarkan sebuah grafik tiga dimensi yang menunjukkan
kebermungkinan lokasi elektron. Oleh karena itu, istilah orbital atom dapat
pula secara langsung merujuk pada daerah tertentu pada sekitar atom yang
ditentukan oleh fungsi matematis kebermungkinan penemuan elektron.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar