Definisi
TITRASI ASAM-BASA
>> Titrasi adalah pengukuran
suatu larutan dari suatu reaktan yang dibutuhkan untuk bereaksi sempurna dengan
sejumlah reaktan tertentu lainnya.
>> Titrasi asam basa adalah
reaksi penetralan.
>> Jika larutan bakunya asam disebut
asidimetri dan jika larutan bakunya basa disebut alkalimetri.
Titrasi asam basa terbagi menjadi 5
jenis yaitu :
1. Asam kuat -
Basa kuat
2. Asam kuat -
Basa lemah
3. Asam lemah -
Basa kuat
4. Asam kuat -
Garam dari asam lemah
5. Basa kuat -
Garam dari basa lemah
Titrasi Asam Kuat - Basa Kuat
Contoh :
- Asam kuat : HCl
- Basa kuat : NaOH
- Basa kuat : NaOH
Persamaan Reaksi :
HCl + NaOH → NaCl + H2O
Reaksi ionnya :
H+ + OH- → H2O
HCl + NaOH → NaCl + H2O
Reaksi ionnya :
H+ + OH- → H2O
Titrasi Asam Kuat - Basa Lemah
contoh :
- Asam kuat : HCl
- Basa lemah : NH4OH
- Basa lemah : NH4OH
Persamaan Reaksi :
HCl + NH4OH → NH4Cl + H2O
Reaksi ionnya :
H+ + NH4OH → H2O + NH4+
HCl + NH4OH → NH4Cl + H2O
Reaksi ionnya :
H+ + NH4OH → H2O + NH4+
Titrasi Asam Lemah - Basa Kuat
contoh :
- Asam lemah : CH3COOH
- Basa kuat : NaOH
- Basa kuat : NaOH
Persamaan Reaksi :
CH3COOH + NaOH → NaCH3COO + H2O
Reaksi ionnya :
H+ + OH- → H2O
CH3COOH + NaOH → NaCH3COO + H2O
Reaksi ionnya :
H+ + OH- → H2O
Titrasi Asam Kuat - Garam dari
Asam Lemah
contoh :
- Asam kuat : HCl
- Garam dari asam lemah : NH4BO2
- Garam dari asam lemah : NH4BO2
Persamaan Reaksi :
HCl + NH4BO2 → HBO2 + NH4Cl
Reaksi ionnya :
H+ + BO2- → HBO2
HCl + NH4BO2 → HBO2 + NH4Cl
Reaksi ionnya :
H+ + BO2- → HBO2
Titrasi Basa Kuat - Garam dari
Basa Lemah
contoh :
- Basa kuat : NaOH
- Garam dari basa lemah : CH3COONH4
- Garam dari basa lemah : CH3COONH4
Persamaan Reaksi :
NaOH + CH3COONH4 → CH3COONa + NH4OH
Reaksi ionnya :
OH- + NH4- → NH4OH
NaOH + CH3COONH4 → CH3COONa + NH4OH
Reaksi ionnya :
OH- + NH4- → NH4OH
Cara Melakukan
Titrasi Asam Basa
1. Zat penitrasi
(titran) yang merupakan larutan baku dimasukkan ke dalam buret yang telah
ditera
2. Zat yang
dititrasi (titrat) ditempatkan pada wadah (gelas kimia atau
erlenmeyer).Ditempatkan tepat dibawah buret berisi titran
3. Tambahkan
indikator yang sesuai pada titrat, misalnya, indikator fenoftalien
4. Rangkai alat
titrasi dengan baik. Buret harus berdiri tegak, wadah titrat tepat dibawah
ujung buret, dan tempatkan sehelai kertas putih atau tissu putih di bawah wadah
titrat
5. Atur titran
yang keluar dari buret (titran dikeluarkan sedikit demi sedikit) sampai larutan
di dalam gelas kimia menunjukkan perubahan warna dan diperoleh titik akhir
titrasi. Hentikan titrasi !
>>
Indikator asam basa adalah asam lemah atau basa lemah (senyawa organik) yang
dalam larutannya warna molekul-molekulnya berbeda dengan warna ion-ionnya
>> Zat
indikator dapat berupa asam atau basa yang larut, stabil, dan menunjukkan
perubahan warna yang kuat.
>>
Indikator asam-basa terletak pada titik ekivalen dan ukuran dari pH
Beberapa indikator asam basa
Indikator |
Perubahan warna
|
Pelarut
|
|
Asam
|
Basa
|
||
Thimol biru
|
Merah
|
Kuning
|
Air
|
Metil kuning
|
Merah
|
Kuning
|
Etanol 90%
|
Metil jingga
|
Merah
|
Kuning-jingga
|
Air
|
Metil merah
|
Merah
|
Kuning
|
Air
|
Bromtimol biru
|
Kuning
|
Biru
|
Air
|
Fenolftalein
|
Tak berwarna
|
Merah-ungu
|
Etanol 70%
|
thimolftalein
|
Tak berwarna
|
biru
|
Etanol 90%
|
2009 (Sri Ratisah
- 054828 - Pendidikan Kimia UPI)
Titrasi
Asam Basa
Titrasi adalah suatu cara penentuan
kadar suatu larutan dengan menambahkan larutan penguji yang dapat bereaksi
dengan larutan, yang ingin ditentukan kadarnya. larutan penguji disebut
“TITRAN” sedangkan
larutan yang ingin diuji kadarnya
disebut “TITRAT / TITER”
Prinsip Titrasi Asam basa
Titrasi asam basa melibatkan asam
maupun basa sebagai titrat ataupun titran. Titrasi asam basa berdasarkan reaksi
penetralan. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa dan
sebaliknya.
Titran ditambahkan titer sedikit
demi sedikit sampai mencapai keadaan ekuivalen ( artinya secara stoikiometri
titran dan titrat tepat habis bereaksi). Keadaan ini disebut sebagai “titik
ekuivalen”. Pada saat titik ekuivalent ini maka proses titrasi dihentikan,
kemudian kita mencatat volume titrat yang diperlukan untuk mencapai keadaan
tersebut. Dengan menggunakan data volume titran, volume dan konsentrasi titrat
maka kita bisa menghitung kadar titran.
Cara Mengetahui Titik Ekuivalen
Ada dua cara umum untuk menentukan
titik ekuivalen pada titrasi asam basa.
1. Memakai pH
meter untuk memonitor perubahan pH selama titrasi dilakukan, kemudian membuat
plot antara pH dengan volume titran untuk memperoleh kurva titrasi. Titik
tengah dari kurva titrasi tersebut adalah “titik ekuivalent”.
2. Memakai
indicator asam basa. Indikator ditambahkan pada titrant sebelum proses titrasi
dilakukan. Indikator ini akan berubah warna ketika titik ekuivalen terjadi,
pada saat inilah titrasi kita hentikan.
Pada umumnya
cara kedua dipilih disebabkan kemudahan pengamatan, tidak diperlukan alat
tambahan, dan sangat praktis.
Indikator yang
dipakai dalam titrasi asam basa adalah indicator yang perbahan warnanya
dipengaruhi oleh pH. Penambahan indicator diusahakan sesedikit mungkin dan
umumnya adalah dua hingga tiga tetes.
Untuk memperoleh ketepatan hasil
titrasi maka titik akhir titrasi dipilih sedekat mungkin dengan titik
equivalent, hal ini dapat dilakukan dengan memilih indicator yang tepat dan sesuai
dengan titrasi yang akan dilakukan. Keadaan dimana titrasi dihentikan dengan
cara melihat perubahan warna indicator disebut sebagai “titik akhir titrasi”.
Rumus Umum Titrasi
Pada saat titik ekuivalen maka
mol-ekuivalent asam akan sama dengan mol-ekuivalent basa, maka hal ini dapat
kita tulis sebagai berikut:
mol-ekuivalen asam =
mol-ekuivalen basa
Mol-ekuivalen diperoleh dari hasil
perkalian antara Normalitas dengan volume maka rumus diatas dapat kita tulis
sebagai:
NxV asam = NxV basa
Normalitas diperoleh dari hasil
perkalian antara molaritas (M) dengan jumlah ion H+ pada asam atau jumlah ion
OH pada basa, sehingga rumus diatas menjadi:
nxMxV asam = nxVxM basa
keterangan :
N = Normalitas
V = Volume
M = Molaritas
n = jumlah ion H+ (pada asam) atau OH – (pada basa)
N = Normalitas
V = Volume
M = Molaritas
n = jumlah ion H+ (pada asam) atau OH – (pada basa)
Anda bisa menggunakan rumus diatas
bila anda menhadapi soal-soal yang melibatkan titrasi.
Februari 6, 2010
1. Pengertian Titrasi Asam Basa
Titrasi merupakan cara penentuan konsentrasi suatu larutan dengan menggunakan larutan yang sudah diketahui konsentrasinya.
Titrasi dengan menggunakan reaksi asam basa (penetralan) disebut titrasi asam basa.
Larutan yang konsentrasinya sudah diketahui disebut larutan baku.
Titik ekuivalen adalah titik ketika asam dan basa tepat habis bereaksi dengan disertai
perubahan warna indikatornya.
Titik akhir titrasi adalah saat terjadinya warna indikator.
2. Perhitungan Kimia dalam Reaksi Larutan
a. Molaritas adalah konsentrasi larutan yang menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam
1 liter larutan.
b. Molalitas adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg pelarut yang dinyatakan dalam satuan
mol/kg.
Latihan :
1. Hitunglah molaritas dari 5,85 gram NaCl(Mr=58,5) yang dilarutkan dalam 500 ml air !
2. Larutan NaOH 2 molal dibuat dari x gram NaOH yang dilarutkan dalam 200 gram air. Tentukan
massa x gram NaOH !
Jawaban:
1. Diketahui : m NaCl = 5,85
Mr NaCl = 58,5
V = 500 ml
Ditanya : M NaCl ?
Jawab :
M=0,2M
2.Diketahui : m = 0,2 m
Mr NaOH = 40
m pelarut = 200 gr
Ditanya : m NaOH
Jawab :
gr=16 gram
Titrasi merupakan cara penentuan konsentrasi suatu larutan dengan menggunakan larutan yang sudah diketahui konsentrasinya.
Titrasi dengan menggunakan reaksi asam basa (penetralan) disebut titrasi asam basa.
Larutan yang konsentrasinya sudah diketahui disebut larutan baku.
Titik ekuivalen adalah titik ketika asam dan basa tepat habis bereaksi dengan disertai
perubahan warna indikatornya.
Titik akhir titrasi adalah saat terjadinya warna indikator.
2. Perhitungan Kimia dalam Reaksi Larutan
a. Molaritas adalah konsentrasi larutan yang menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam
1 liter larutan.
b. Molalitas adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg pelarut yang dinyatakan dalam satuan
mol/kg.
Latihan :
1. Hitunglah molaritas dari 5,85 gram NaCl(Mr=58,5) yang dilarutkan dalam 500 ml air !
2. Larutan NaOH 2 molal dibuat dari x gram NaOH yang dilarutkan dalam 200 gram air. Tentukan
massa x gram NaOH !
Jawaban:
1. Diketahui : m NaCl = 5,85
Mr NaCl = 58,5
V = 500 ml
Ditanya : M NaCl ?
Jawab :
M=0,2M
2.Diketahui : m = 0,2 m
Mr NaOH = 40
m pelarut = 200 gr
Ditanya : m NaOH
Jawab :
gr=16 gram
3. Hitungan Titrasi
Pada titrasi jumlah ekuivalen asam = jumlah ekuivalen basa.
Ekuivalen asam = ekuivalen basa
VA x NA = VB x NB
Atau : VA x MA x nA = VB x MB x nB
VA = vol. larutan asam .....MA = molaritas larutan asam
VB = vol. larutan basa...... MB = molaritas larutan basa
NA = normalitas larutan asam..... nA = valensi larutan asam
NB = normalitas larutan basa .......nB = valensi larutan basa
Contoh Soal :
1. Larutan HCl 0,3 M dititrasi dengan larutan NaOH, titik akhir titrasi tercapai bila 10 ml larutan
HCl memerlukan 75 ml larutan NaOH. Tentukan molaritas NaOH !
2. Tentukan konsentrasi 20 ml Ca(OH)2 yang dititrasi dengan 100 ml larutan HCl 0,1 M !
Penyelesaian :
1. Diketahui : MA = 0,3 M VB = 75 ml
VA = 10 ml nB = 1
NA = 1
Ditanya : MB ?
Jawab :
MB= 0,04M
2. Diketahui : VA = 100 ml VB = 20 ml
MA = 0,1 M nB = 2
NA = 1
Ditanya : MB ?
Jawab : VA x MA x nA = VB x MB x nB
100 x 0,1 x 1 = 20 x MB x 2
MB = 0,25 M
Titrasi Asam-Basa
02 October, 2010 | by Gun gun http://www.itfargunz.co.cc/2010/10/titrasi-asam-basa.html
Definisi
++ Titrasi adalah pengukuran suatu larutan dari suatu reaktan yang dibutuhkan untuk bereaksi sempurna dengan sejumlah reaktan tertentu lainnya.
++ Titrasi asam basa adalah reaksi penetralan.
++ Jika larutan bakunya asam disebut asidimetri dan jika larutan bakunya basa disebut alkalimetri.
Titrasi asam basa terbagi menjadi 5 jenis yaitu :
1. Asam kuat - Basa kuat
2. Asam kuat - Basa lemah
3. Asam lemah - Basa kuat
4. Asam kuat - Garam dari asam lemah
5. Basa kuat - Garam dari basa lemah
Titrasi Asam Kuat - Basa Kuat
++ Titrasi adalah pengukuran suatu larutan dari suatu reaktan yang dibutuhkan untuk bereaksi sempurna dengan sejumlah reaktan tertentu lainnya.
++ Titrasi asam basa adalah reaksi penetralan.
++ Jika larutan bakunya asam disebut asidimetri dan jika larutan bakunya basa disebut alkalimetri.
Titrasi asam basa terbagi menjadi 5 jenis yaitu :
1. Asam kuat - Basa kuat
2. Asam kuat - Basa lemah
3. Asam lemah - Basa kuat
4. Asam kuat - Garam dari asam lemah
5. Basa kuat - Garam dari basa lemah
Titrasi Asam Kuat - Basa Kuat
Contoh :
- Asam kuat : HCl
- Basa kuat : NaOH
- Asam kuat : HCl
- Basa kuat : NaOH
Persamaan Reaksi :
HCl + NaOH → NaCl + H2O
Reaksi ionnya :
H+ + OH- → H2O
Titrasi Asam Kuat - Basa Lemah
contoh :
- Asam kuat : HCl
- Basa lemah : NH4OH
Persamaan Reaksi :
HCl + NH4OH → NH4Cl + H2O
Reaksi ionnya :
H+ + NH4OH → H2O + NH4+
Titrasi Asam Lemah - Basa Kuat
contoh :
- Asam lemah : CH3COOH
- Basa kuat : NaOH
Persamaan Reaksi :
CH3COOH + NaOH → NaCH3COO + H2O
Reaksi ionnya :
H+ + OH- → H2O
Titrasi Asam Kuat - Garam dari Asam Lemah
contoh :
- Asam kuat : HCl
- Garam dari asam lemah : NH4BO2
Persamaan Reaksi :
HCl + NH4BO2 → HBO2 + NH4Cl
Reaksi ionnya :
H+ + BO2- → HBO2
Titrasi Basa Kuat - Garam dari Basa Lemah
contoh :
- Basa kuat : NaOH
- Garam dari basa lemah : CH3COONH4
Persamaan Reaksi :
NaOH + CH3COONH4 → CH3COONa + NH4OH
Reaksi ionnya :
OH- + NH4- → NH4OH
Cara Melakukan Titrasi Asam Basa
1. Zat penitrasi (titran) yang merupakan larutan baku dimasukkan ke dalam buret yang telah ditera
2. Zat yang dititrasi (titrat) ditempatkan pada wadah (gelas kimia atau erlenmeyer).Ditempatkan tepat dibawah buret berisi titran
3. Tambahkan indikator yang sesuai pada titrat, misalnya, indikator fenoftalien
4. Rangkai alat titrasi dengan baik. Buret harus berdiri tegak, wadah titrat tepat dibawah ujung buret, dan tempatkan sehelai kertas putih atau tissu putih di bawah wadah titrat
5. Atur titran yang keluar dari buret (titran dikeluarkan sedikit demi sedikit) sampai larutan di dalam gelas kimia menunjukkan perubahan warna dan diperoleh titik akhir titrasi. Hentikan titrasi !
HCl + NaOH → NaCl + H2O
Reaksi ionnya :
H+ + OH- → H2O
Titrasi Asam Kuat - Basa Lemah
contoh :
- Asam kuat : HCl
- Basa lemah : NH4OH
Persamaan Reaksi :
HCl + NH4OH → NH4Cl + H2O
Reaksi ionnya :
H+ + NH4OH → H2O + NH4+
Titrasi Asam Lemah - Basa Kuat
contoh :
- Asam lemah : CH3COOH
- Basa kuat : NaOH
Persamaan Reaksi :
CH3COOH + NaOH → NaCH3COO + H2O
Reaksi ionnya :
H+ + OH- → H2O
Titrasi Asam Kuat - Garam dari Asam Lemah
contoh :
- Asam kuat : HCl
- Garam dari asam lemah : NH4BO2
Persamaan Reaksi :
HCl + NH4BO2 → HBO2 + NH4Cl
Reaksi ionnya :
H+ + BO2- → HBO2
Titrasi Basa Kuat - Garam dari Basa Lemah
contoh :
- Basa kuat : NaOH
- Garam dari basa lemah : CH3COONH4
Persamaan Reaksi :
NaOH + CH3COONH4 → CH3COONa + NH4OH
Reaksi ionnya :
OH- + NH4- → NH4OH
Cara Melakukan Titrasi Asam Basa
1. Zat penitrasi (titran) yang merupakan larutan baku dimasukkan ke dalam buret yang telah ditera
2. Zat yang dititrasi (titrat) ditempatkan pada wadah (gelas kimia atau erlenmeyer).Ditempatkan tepat dibawah buret berisi titran
3. Tambahkan indikator yang sesuai pada titrat, misalnya, indikator fenoftalien
4. Rangkai alat titrasi dengan baik. Buret harus berdiri tegak, wadah titrat tepat dibawah ujung buret, dan tempatkan sehelai kertas putih atau tissu putih di bawah wadah titrat
5. Atur titran yang keluar dari buret (titran dikeluarkan sedikit demi sedikit) sampai larutan di dalam gelas kimia menunjukkan perubahan warna dan diperoleh titik akhir titrasi. Hentikan titrasi !
Kenapa saat
indikator pp (fenolftalen) bereaksi dengan NaOH terjadi perubahan warna menjadi
merah lembayung?
1. Itu menunjukkan bahwa larutan tersebut berada pada pH asam atau basa. Jadi, bukannya terjadi reaksi kimia, tapi indikator asam-basa (fenoftalen) menunjukkan bahwa suatu larutan bersifat asam atau basa. Indikator asam-basa seperti pp (fenoftalen) mempunyai warna tertentu pada trayek pH / rentang pH tertentu => yang ditunjukkan dengan perubahan warna indikator.
Kalau indikator pp, merupakan indikator yang menunjukkan pH basa, karena dia berada pada rentang pH antara 8,3 hingga 10,0 (dari tak berwarna – merah pink).
Kalau pada percobaan Anda ketika NaOH diberi fenoftalen, lalu warnanya berubah menjadi merah lembayung, maka trayek pH-nya mungkin sekitar 9-10
2. fenolftalen itu tidak beraksi…
cuma saat keadaan basa dia menjadi bewarna merah…
nah yang kamu lakukan adalah titrasi volumetrik asam- basah
jadi fenolftalen bisa digunakan sebagai indikator titrasi
dimana pada keadaan asam dia netral.. dan
pada akhir titrasi.. atau “pas” pada titik titrasi fenolftalen berwarna lembayung
kalau berwarna merah… artinya anda “kelewatan” titik akhir titrasinya.
1. Itu menunjukkan bahwa larutan tersebut berada pada pH asam atau basa. Jadi, bukannya terjadi reaksi kimia, tapi indikator asam-basa (fenoftalen) menunjukkan bahwa suatu larutan bersifat asam atau basa. Indikator asam-basa seperti pp (fenoftalen) mempunyai warna tertentu pada trayek pH / rentang pH tertentu => yang ditunjukkan dengan perubahan warna indikator.
Kalau indikator pp, merupakan indikator yang menunjukkan pH basa, karena dia berada pada rentang pH antara 8,3 hingga 10,0 (dari tak berwarna – merah pink).
Kalau pada percobaan Anda ketika NaOH diberi fenoftalen, lalu warnanya berubah menjadi merah lembayung, maka trayek pH-nya mungkin sekitar 9-10
2. fenolftalen itu tidak beraksi…
cuma saat keadaan basa dia menjadi bewarna merah…
nah yang kamu lakukan adalah titrasi volumetrik asam- basah
jadi fenolftalen bisa digunakan sebagai indikator titrasi
dimana pada keadaan asam dia netral.. dan
pada akhir titrasi.. atau “pas” pada titik titrasi fenolftalen berwarna lembayung
kalau berwarna merah… artinya anda “kelewatan” titik akhir titrasinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar