Senin, 28 Desember 2015

MIKROSKOP

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Dunia Mikrobiologi berkembang setelah ditemukannya alat optik yang bernama Mikroskop. Mikroskop berasal dari bahasa Yunani micron = kecil dan scopos = tujuan. Mikroskop yang pertama dibuat adalah Mikroskop Optik yang dibuat oleh seorang Mahasiswa Ilmu Pengetahuan Alam berkebangsaan Belanda, Thonius Philips Van Leeuwenhoek yang lebih dikenal dengan nama Antonie Van Leeuwenhoek pada tahun 1632 – 1723 (AnonimA 2003: 1).
Leeuwenhoek telah membuat lebih dari 250 buah Mikroskop, masing–masing terdiri dari lensa tunggal hasil gosokan rumah yang ditanam dalam kerangka kuningan dan perak, kekuatan perbesaran tertinggi adalah 200 sampai 300 kali, hampir sama dengan Mikroskop majemuk yang menggunakan dua lensa atau lebih (AnonimC 2010: 1).
Mikroskop yang pertama kali digunakan adalah Mikroskop yang hanya memiliki satu lensa okuler akan tetapi saat ini sudah banyak Mikroskop yang menggunakan dua lensa okuler. Peralatan ini direka berbeda dengan Mikroskop yang monokuler dan digunakan untuk tujuan yang sedikit berbeda. Dengan menggunakan kedua mata untuk memberikan sudut pandangan yang sedikit berbeda kepada mata kiri dan kanan. Dengan cara ini dapat menghasilkan pandangan tiga dimensi atau 3D (Anonim B 1999: 1).
Pada prinsipnya Mikroskop terdiri dari dua atau lebih, lensa cembung atau yang biasa disebut lensa positif yang terdiri dari lensa okuler dan lensa obyektif. Lensa okuler adalah lensa yang letaknya dekat dengan mata sedangkan lensa   obyektif  adalah  lensa yang letaknya dekat dengan obyek yang akan diamati. Fungsi dari Mikroskop sendiri adalah untuk melihat benda–benda Mikroskopis (Anonim A 2003: 1).
Mikroskop yang paling terkenal saat ini adalah Mikroskop    elektron yang banyak digunakan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan terutama didunia mikrobiologi dalam berbagai bidang teruatam analisis kedokteran. Mikroskop elektron pertama ditemukan oleh Ernst Ruska dan Max Knoll pada tahun 1931. Mikroskop elektron ini telah dikembangkan sejak 1950an dan mendapatkan kemajuan besar dalam bidang Sains (Anonim B 1999: 2).
Tahun 1829 oleh Hertwig diajukan teori protoplasma, sel adalah kumpulan substansi hidup yang disebut protoplasma dengan di dalamnya mengandung inti yang disebut nukleus dan diluarnya dibatasi oleh dinding sel. Ada beberapa organism yang struktur selnya jelas, tetapi terdiri dari protoplasma. Berdasarkan jumlah sel yang menyusunnya, tubuh makhluk hidup ada yang tersusun atas satu sel (uniseluler) dan banyak sel (multiseluler). Pada sel tumbuhan, di sebelah luar membrane sel terdapat dinding sel yang relatif tebal (Anonim D 2008: 1).
Saat ini banyak sekali penyakit yang disebabkan oleh mikrorganisme seperti virus, bakteri, protozoa, ataupun mikro fungi. Dengan menggunakan mikroskop maka kita akan mengetahui      morfologi dari mikroorganisme tersebut sehingga dapat menentukan langkah selanjutnya seperti pembuatan antibiotik ataupun langkah- langkah dalam dunia medis. Dari dunia biologi saat ini yang paling maju dari ilmu-ilmu lainnya adalah ilmu mikrobiologi meskipun sebenarnya bukan hanya dunia mikrobiologi yang menggunakan aplikasi dari mikroskop (Anonim D 2008: 1).
Mikroskop cahaya menggunakan tiga jenis lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop sedangkan penggunaan lensa okuler terletak pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal atau ganda (Anonim A 2003: 2).

1.2.Tujuan  Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui bagian-bagian mikroskop dan fungsi dari tiap-tiap bagian pada mikroskop serta cara penggunaannya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mikroskop terdiri dari beberapa bagian. Mikroskop terdiri dari dua lensa cembung yaitu lensa okuler (dekat dengan mata) dan lensa objektif (dekat dengan objek). Baik lensa objektif maupun lensa okuler dirancang untuk pembesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada gagang putar. Sistem kerja lensa objektif  memberikan pembesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata itu pun diperbesar oleh okuler untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat (Volk 1984 : 1).
Menurut Anonim A (2003: 2 ), ada dua macam bagian utama penyusun mikroskop, yaitu :
v  Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
v  Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.
Mikroskop pada prinsipnya adalah alat pembesar yang terdiri dari dua lensa objektif dan lensa okuler. Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut (AnonimC 2010: 1).
Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana yang umumnya digunakan pelajar dan mikroskop riset yaitu mikroskop dark-field, fluoresens, fase kontras, Nomarski DIC, dan konfokal (Anonim D 2008: 1).
Mikroskop cahaya adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana yang digunakan pada mikroskop konvensional. Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor (AnonimC 2010: 1).
Mikroskop cahaya menggunakan tiga jenis lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop sedangkan penggunaan lensa okuler terletak pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop yang lain (AnonimC 2010: 1).
Menuru Anonim C (2010: 2), mikroskop cahaya meliputi Mikroskop medan gelap, fluoresensi, dan fase kontras.
a.    Mikroskop Medan Gelap
     Mikroskop ini digunakan untuk mengamati bakteri hidup, khususnya bakteri yang begitu tipis yang hampir mendekati batas daya pisah mikroskop majemuk.
b.   Mikroskop Fase Kontras
Mikroskop ini digunakan untuk mengamati benda hidup dalam keadaan alaminya, tanpa menggunakan bahan pewarna. Pada bawah meja objeknya dan pada lensa objektifnya terpasang perlengkapan fase kontras. Fase kontras menggunakan iluminasi bidang terang dengan suatu phase annulus (pada kondensor) dan phase plate (dipasang pada obyektif) pada lintas cahaya.
c.      Mikroskop Polarasi
Menggunakan cahaya terpolarisasi guna menganalisa struktur yang transparan dengan 2 indeks refraktif yang berbeda pada orientasi yang berbeda untuk membedakan cahaya terpolarisasi ke dalam dua komponen.

d.     Mikroskop Flurescense
Mikroskop flurescense hampir sama dengan mikroskop cahaya biasa. Mikroskop flurescense menggunakan intensitas cahaya yang lebih tinggi, yang mengeksitasi bagian berpendar pada sampel. Mikroskop ini sering digunakan untuk menggambarkan fitur khusus dari spesimen kecil seperti mikroba dan sel; melakukan studi viabilitas pada populasi sel, menampilkan materi genetik pada sel (DNA dan RNA) serta dapat melihat sel-sel spesifik dalam populasi yang lebih besar dengan teknik khusus seperti FISH.
Mikroskop elektron yaitu Mikroskop yang menggunakan gelombang elektromagnetik yang mempunyai panjang 0,04 nm. Mikroskop elektron mampu membesarkan materi terperinci disebabkan pembesaran sehingga 500.000 kali. Kelebihan pancaran elektron adalah ia mempunyai jarak gelombang lebih kecil yang menghasilkan resolusi lebih tinggi. Mikroskop elektron mampu mempunyai resolusi serendah 0,1 nm (Anonim E 2007: 1).
Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan     mikroskop      cahaya     meletakkan      huruf    A    di   bawah
mikroskop, maka  yang  ia  lihat  adalah  huruf  A  yang terbalik dan diperbesar
(Anonim E 2007: 1).
Tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan dari benda yang dimikroskop lebih besar. Pembesaran ini tergantung pada berbagai faktor, diantaranya titik fokus kedua lensa objektif f1 dan okuler f2, panjang tubulus atau jarak (t) lensa objektif terhadap lensa okuler dan yang ketiga adalah jarak pandang mata normal (sn) (Anonim D 2008: 2).
Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar (Anonim A 2003: 4).

BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 22 September 2010, pukul 13.20-15.20 WIB. Bertempat di Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Inderalaya.

3.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop.

3.3. Cara kerja
Mikroskop dibawa dengan dua tangan, satu di bawah kaki mikroskop dan yang satu lagi memegang lengan mikroskop. Lampu dinyalakan dan sinar di atur agar semaksimal mungkin. knop makrometer di puat sehingga teropong terangkat dari meja benda/objek preparat. diafragma dibuka sampai maksimum sehingga didapat lingkaran pandang yang terang. Objek diletakkan, lalu teropong diturunkan sampai ujung lensa obyektif hampir menyentuh permukaan sediaan.
Untuk memperjelas, putar mikromer dengan perlahan-lahan, kemudian untuk perjelas fokus spesimen dengan  menggunakan knop mikromer. Putar mikrometer dengan perlahan  sehingga bayangan spesimen tampak jelas. Untuk mencari bagian yang diinginkan maka geser sediaan sampai bertemu dan jepit sediaan hingga tidak bergeser-geser. nfokus spesimen diputar perlahan knop mikromer. Putar revolver untuk melihat satu bagian dengan jelas. Setelah objek terlihat dengan jelas, bayangan yang tampak digambar pada kertas lembar kerja.




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil

Keterangan Gambar :
1.     Lensa Okuler
2.     Tabung Okuler
3.     Lengan Mikroskop
4.     Makromer
5.     Revolver
6.     Meja objektif
7.     Lensa objektif
8.     Diafragma
9.     Cermin/reflector
10.  Kaki mikroskop
11.  Mikromer
12.  Penjepit objek glass
13.  Kabel

 
 
4.2. Pembahasan

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, didapat hasil berupa gambar mikroskop. Mikroskop memiliki beberapa bagian, diantaranya adalah lensa okuler, tabung okuler, meja objektif, lensa objektif, lengan mikroskop, kaki mikroskop, makromer, mikromer, revolver, diafragma, cermin/reflector, dan penjepit objek glass.
Jenis Mikroskop yang banyak digunakan adalah Mikroskop Monokuler. Seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi, jenis mikroskop dan kemampuan memperbesar benda juga semakin maju. Ada beberapa mikroskop yang kita kenal, yaitu Mikroskop sederhana, Mikroskop Monokuler, Mikroskop Elektron dan Mikroskop Fase kontras.
Menurut Anonim A (2003: 5) bahwa lensa obyektif berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan menentukan struktur serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan untuk memperbesar bayangan obyek sehingga dapat memiliki nilai "apertura" yaitu suatu ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.
Lensa okuler adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif berkisar antara 4 hingga 25 kali.
Lensa kondensor adalah lensa yang berfungsi guna mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek yang akan dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat maka akan diperoleh daya pisah maksimal. Jika daya pisah kurang maksimal maka dua benda akan terlihat menjadi satu dan pembesarannyapun akan kurang optimal.
Tabung okuler berfungsi penyangga lensa okuler. Revolver berfungsi untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan. Kaca objek berfungsi menerima cahaya dan untuk memantulkannya ke dalam kondensor. Reflektor/cermin berfungsi untuk menerima cahaya matahari atau sinar lampu dan memantulkan kedalam mikroskop.
Ada dua jenis cermin, yaitu cermin datar dan cermin cekung. Bila sumber cahaya lemah digunakan cermin cekung tetapi bila sumber cahaya kuat menggunakan cermin datar. Diafragma berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk mikroskop.
Makromer (tombol pengatur fokus kasar) untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat sehingga tabung mikroskop turun dan naik dengan cepat. Mikromer (tombol pengatur fokus halus) untuk memfokuskan bayangan secara lambat. Kaki dan lengan mikroskop berfungsi sebagai penyangga. Meja objektif  berfungsi sebagai tempat sediaan yang diamati. Penjepit Objek Glass untuk menjepit preparat di atas meja preparat agar preparat tidak bergeser.
Menurut Anonim D (2008: 2) Satuan yang biasanya digunakan pada objek yang dilihat melalui mikroskop adalah Mikron (1 milimeter = 1000 mikron ). Perbesaran total didapat dari hasil perkalian perbesaran lensa objektif dengan lensa Okuler. Misalnya:
Pengamatan menggunakan lensa objectif dengan pembesaran 45 kali dan lensa okuler perbesaran 10 kali maka perbesaran total adalah = 10 x 45 = 450 kali ukuran semula. Terdapat 3 macam perbesaran dalam mikroskop yang digunakan dalam praktikum, yaitu perbesaran 4 x 10, 10 x 10, serta 40 x 10.
Baik lensa objektiv maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung Secara sederhana dan garis besar lensa objektif meng- hasilkan suatu bayangan sementara yang mem- punyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula mula. baik pada mikroskop cahaya maupun mikroskop elektron. Yang menentu- kan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar.





BAB V
KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan mengenai “Mikroskop dan Cara Penggunaannya”, dapat ditarik beberapa kesimpulan, antara lain:
1.   Mikroskop berfungsi untuk melihat jasad renik atau bagian yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
2.   Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
3.   Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu: Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler. Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.
4.   Mikroskop yang pertama dibuat adalah Mikroskop Optik yang dibuat oleh Antonie Van Leeuwenhoek (1632 – 1723).
5.   Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung.





DAFTAR PUSTAKA
AnonimA. 2010. Mikroskop. http://ipitmoldy.blogspot.com /2010/08/mikroskop.html
Diakses tanggal 20 september 2010. Pukul 20.00 WIB.

Anonim B. 1999. Mikroskop. http://www.iph.ac.id
Diakses tanggal 21 September 2010. Pukul 19.30 WIB.

AnonimC. 2010. Mikroskop cahaya. http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop_cahaya
Diakses tanggal 21 September 2010. Pukul 19.00 WIB.

Anonim D. 2008. Fungsi Mikroskop. http://medecinepharmacie.univ-fcomte.fr/bacterio_web/
Diakses tanggal 20 September 2010. Pukul 19.40 WIB.

AnonimE. 2007. Mikroskop elektron. http:// id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop_elektron
Diakses tanggal 21 September 2010. Pukul 19.15 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar