Senin, 28 Desember 2015

JARINGAN TUMBUHAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tubuh tumbuhan terdiri atas banyak sel, sel-sel itu pada tempat tertentu membentuk jaringan.Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk, asal, dan fungsi yang sama. Jaringan tumbuhan dikategorikan menjadi tiga jaringan pokok yaitu jaringan epidermis, jaringan yang melingkupi daun dan bagian-bagian tumbuhan yang masih muda. Jaringan pengangkut,   mencakup    jaringan-jaringan   yang    membentuk    pembuluh
kayu  (xilem)   dan     pembuluh    tapis   (floem)   dan   Jaringan  penyokong,
meliputi   tiga  jaringan   dasar,   yaitu   parenkim,  kolenkim, dan  sklerenkim
(Anonim B  2009: 1).
Dalam tubuh hewan dan tumbuhan terdiri dari berbagai penyusun tubuh, salah satunya adalah organ.  Organ merupakan bagian tubuh yang memiliki satu atau lebih fungsi tertentu. Penyusun organ adalah beberapa jenis jaringan yang terorganisir dan saling berkaitan satu dg lainnya. Contoh: usus halus, berfungsi mencerna dan menyerap sari-sari makanan. Struktur usus     halus    terdiri  dari   jaringan   otot,   jaringan   epitel,   jaringan   ikat,
dan   jaringan   saraf.   Sedangkan   sistem   organ   merupakan gabungan dari
berbagai   organ yang  melaksanakan  satu  fungsi  dalam  koordinasi  tertentu
(Kimball 1992: 97).
Semua jaringan tumbuhan berasal dari jaringan sel-sel puncak yang dikenal sebagai jaringan meristem (jaringan muda) dan jaringan dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional, artinya mampu terus menerus membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh. Mempunyai ciri: berdinding tipis, banyak mengandung protoplasma, vakuola kecil, inti besar, dan plastida belum matang (Anonim A  2007: 1).
Jaringan meristem adalah sekumpulan sel-sel punca pada tumbuhan yang aktif melakukan pembelahan sel. Sel-selnya disebut sebagai sel meristem. Jaringan ini mudah ditemukan pada bagian titik-titik tumbuh batang maupun akar. Jaringan meristematik (menyerupai meristem) juga ditemukan pada bagian batang dan akar yang membentuk kambium. Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah.
Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam yaitu Jaringan Epidermis, Jaringan Parenkim, Jaringan Penguat/Penyokong, Jaringan Pengangkut, serta Jaringan Gabus (Anonim A 2007: 1).
Jaringan meristematik juga dapat diinduksi dalam kultur buatan (dengan kultur jaringan) dan dinamakan kalus. Suatu kuncup adalah titik tumbuh yang tengah menjalani dormansi. Ia akan aktif apabila mendapati lingkungan yang sesuai bagi aktivitasnya. Jaringan meristem adalah bagian yang paling mudah diinduksi untuk memperbanyak diri pada kultur jaringan (Anonim B .2009: 1).
Sifat dari tumbuhan bersel banyak adalah adanya tingkatan koordinasi dan korelasi yang tinggi antara komponen organ, jaringan dan sel-sel. Jaringan pada tumbuhan dibagi menjadi dua tipe, yaitu jaringan meristematik yang biasanya terdiri atas sel-sel embrional, dinding tipis, kaya akan plasma, vakuola-vakuola kecil dan bentuk sel isodiametris, dan jaringan permanen  yang biasanya mempunyai bentuk sudah tetap, tidak mengalami pembelahan, vakuola besar, mengalami penebalan dan plasma sedikit, yang bersama-sama membentuk organ-organ tumbuhan seperti akar, batang, daun, dan organ-organ reprodukdi (bunga, buah,dan biji) yang keseluruhannya merupakan tubuh tumbuhan angiospermae  (Kimball 1992: 97).
Ciri-ciri dari jaringan pemanen adalah mempunyai bentuk yang tetap, tidak mengalami pembelahan, vakoula besar, dinding sel mengalami pembelahan, dan mempunyai plasma dalam jumlah sedikit. Berdasarkan bentuk dan fungsinya pada jaringan dewasa sudah dapat dibedakan menjadi : jaringan pengangkut dan jaringan fotosintetik (Kimball 1992: 97).
Dinding sel terdiri dari dinding primer dam lamela tengah yang terletak antara 2 dinding primer yang berdekatan. Zat penyusun dinding primer adalah serat selulosa, sedang lamela tengah adalah Mg dan Ca pekat yang berupa gel. Beberapa sel (xilem, skelerenkim) dinding primer mengalami penebalan dengan zat lignin membentuk dinding sekunder yang keras dan kaku. (Syamsuri 1997: 44).


1.2. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mengamati bentuk-bentuk dan mengenali bagian – bagian penyusun jaringan pada tumbuhan.




BAB II
TINJUAUAN PUSTAKA
Dalam tubuh tumbuhan juga terdiri dari beberapa jaringan. Jaringan pokok penyusun organ tumbuhan tingkat tinggi adalah jaringan epidermis, merupakan jaringan penyusun tubuh tumbuhan paling luar dan umumnya terdiri dari selapis sel saja. Berfungsi melindungi bagian dalam organ tumbuhan, sehingga disebut sebagai jaringan pelindung. Jaringan parenkim atau disebut juga jaringan dasar karena merupakan penyusun sebagian besar organ tumbuhan seperti korteks batang dan akar, mesofil daun dan endosperma biji Pada umumnya terdapat bersama parenkim, misalnya parenkim kortek, yang berfungsi sebagai penguat jaringan lainnya (Amin 1994: 72).
Jaringan pokok penyusun organ tumbuhan tingkat tinggi adalah jaringan epidermis, merupakan jaringan penyusun tubuh tumbuhan paling luar dan umumnya terdiri dari selapis sel saja. Berfungsi melindungi bagian dalam organ tumbuhan, sehingga disebut sebagai jaringan pelindung. Jaringan parenkim atau disebut juga jaringan dasar karena merupakan penyusun sebagian besar organ tumbuhan seperti korteks batang dan akar, mesofil daun dan endosperma biji. Parenkim juga merupakan tempat utama berlangsungnya aktivitas penting bagi tumbuhan seperti fotosintesis, respirasi dan penimbunan zat-zat makanan cadangan (Kimball 1992: 82).
Parenkim yang mampu melakukan fotosintesis mengandung banyak kloroplast sehingga disebut klorenkim. Jaringan kolenkim dan sklerenkim berfungsi sebagai jaringan penguat pada tubuh tumbuhan. jaringan kolenkim terdiri dari sel-sel yang berpotoplas hidup dengan penebalan dinding dari selulosa, hemiselulosa dan pektin. Selnya kadang-kadang juga berisi kloroplast sehingga mampu menjalankan fotosintesis. Terdapat di daerah perifer, misalnya langsung di sebelah dalam epidermis batang atau akar. Jaringan sklerenkim terdiri dari sel-sel yang berdinding tebal dan keras karena telah mengalami lignifikasi yaitu penebalan dari zat lignin dalam kayu (Kimball 1992: 82).
Menurut Anonim B (2010: 1) Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah. Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam, yaitu :
1. Jaringan Meristem Primer
Jaringan meristem yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio.
Contoh: ujung batang, ujung akar. Meristem yang terdapat di ujung batang dan ujung akar disebut meristem apikal. Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang.
Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.
2.     Jaringan Meristem Sekunder
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan dewasa yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem skunder yaitu kambium. Kambium adalah lapisan sel-sel tumbuhan yang aktif membelah dan terdapat diantara xilem dan floem.
Aktivitas kambium  menyebabkan pertumbuhan skunder, sehingga batang tumbuhan menjadi besar . Ini terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka). Pertumbuhan kambium kearah luar akan membentuk kulit batang, sedangkan kearah dalam akan membentuk kayu.Pada masa pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih aktif dibandingkan pertumbuhan kambium kearah luar, sehingga menyebabkan kulit batang lebih tipis dibandingkan kayu (Anonim A  2007: 2).
Berdasarkan  letaknya  jaringan   meristem  dibedakan  menjadi  tiga  yaitu meristem apikal, meristem interkalar dan   meristem lateral.   Meristem  apikal adalah   meristem   yang  terdapat   pada   ujung  akar  dan  pada ujung batang. Meristem   apikal  selalu    menghasilkan   sel-sel   untuk  tumbuh memanjang. Pertumbuhan memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer (Anonim B 2009: 2).
Batang merupakan salah satu bagian tubuh tumbuhan yang berfungsi sebagai tempat tumbuhnya akar dan daun. Secara skematis, batang dilengkapi oleh    bagian - bagian   buku - buku   batang (nodus),  ruas   batang  (internodus),
daun   (folium)   dengan   duduk   daunnya,   dan   daun   penumpu   atau   stipula
(Amin 1994: 72).
Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem yang terletak diantara jaringan meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel  meristem  interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga. Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan skunder. Meristem lateral disebut juga sebagai kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang dan membentuk jaringan skunder pada bidang yang sejajar dengan akar dan batang (Amin 1994: 72).
Salah satu perbedaan yang khas antara sel tumbuhan dengan sel hewan adalah pada sel tumbuhan mempunyai bentuk yang bermacam-macam. Ada yang berbentuk peluru, prisma, dan memanjang seperti rambut atau seperti ular. Sel tumbuhan mempunyai dua bagian pokok yang berbeda dari hewan yaitu vakuola, plastida dan dinding sel. Vakuola dan plastida merupakan bagian hidup dart sel tumbuhan dan disebut protoplas. Sedangkan dinding sel yang berfungsi untuk melindungi isi sel/lumen yang ada di protoplasma disebut bagian sel yang mati. Hal ini terlihat pada sel gabus tumbuhan yang tergolong sel mati karena hanya memiliki inti sel dan sitoplasma, sehingga ruang antar selnya kosong (Azidin 1993: 39).
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah.
Menurut Anonim (2010: 2) Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam:
1.  Jaringan Epidermis
Jaringan yang letaknya paling luar, menutupi permukaan tubuh tumbuhan. Bentuk jaringan epidermis bermacam-macam. Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis. Fungsi jaringan epidermis untuk melindungi jaringan di sebelah dalamnya.
2. Jaringan Parenkim
Nama lainnya adalah jaringan dasar.  Jaringan parenkim  dijumpai  pada   kulit batang,  kulit akar,  daging, daun,  daging  buah dan  endosperm.   Bentuk   sel parenkim bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang    mengandung    rongga-rongga     udara   disebut   aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim.
3.     Jaringan Penguat/Penyokong
Nama lainnya stereon. Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Terdiri dari kolenkim dan sklerenkim. Kolenkim merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak. Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.
4. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut bertugas mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Ada 2 macam jaringan; yakni xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu. Xilem bertugas mengangkut air dan garam-garam  mineral  terlarut  dari  akar  ke  seluruh  bagian tubuh tumbuhan. Floem  bertugas   mengangkut   hasil   fotosintesis  dari  daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
5. Jaringan Gabus
Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Pada Dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau felogen, pembentukan jaringan gabus ke arah dalam berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-sel mati yang disebut felem.
Xilem atau pembuluh kayu adalah komponen utama pada jaringan pengangkut yang ada pada tumbuhan. Xilem bertugas menyalurkan air dan mineral dari akar ke bagian atas tumbuhan yaitu daun. Sel xilem banyak mengandung lignin dan merupakan pembentuk bagian utama dari apa yang kita kenal sebagai kayu. Ada tiga faktor yang menyebabkan air dan mineral dapat naik dari akar ke daun yaitu: Tekanan akar, Kapilaritas, dan Transpirasi. Floem atau pembuluh tapis adalah komponen utama pada jaringan pengangkut yang ada pada tumbuhan. Floem bertugas untuk mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan (Anonim 2010: 2).


BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1.  Waktu dan tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 29 September 2010, pukul 13.20-15.20 WIB. Bertempat di Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Inderalaya.

3.2. Alat dan bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop, sedangkan bahannya adalah Penampang melintang batang Arachis hypogeal (sedia awetan) dan Penampang melintang Zea mays (sediaan yang awetan).

3.3. Cara kerja
1. Jaringan pada Batang Monokotil
Dengan perbesaran lemah, digambarkan satu sektor dari penampang melintang batang Zea mays dan bagian-bagiannya. Struktur jaringan epidermis, hypodermis diamati. Kemudian dilihat pada perbesaran kuat lalu digambarkan.
2. Jaringan pada Batang Dikotil
Dengan perbesaran lemah, digambarkan satu sektor dari penampang melintang dalam preparat tersebut beserta bagian-bagiannya.
4.   Jaringan pada Daun Monokotil
Diamati pada perbesaran kuat, kemudian digambarkan bagian-bagian yang terlihat pada daun. Perhatikan epidermis dengan sel kipas dan stomata, mesofil terdiri dari jaringan bunga karang, epidermis bawah dengan stomata, berkas pengangkut terdiri atas xylem dan floem.
5.   Jaringan pada Daun Dikotil
Diamati pada perbesaran kuat, kemudian digambarkan bagian-bagian yang terlihat pada daun. Perhatikan epidermis atau stomata, trikomata dan jaringan mesofil daun yang terdiri dari jaringan tiang dan bunga karang, berkas pengangkutan terdiri dari xylem dan floem, disebelah luar floem terdapat sklerenkim.

















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil
1.     Jaringan pada Batang Monokotil (Zea mays)
Klasifikasi
Kingdom   : Plantae
Divisio     :  Spermatophyta
Subdivisio: Angiospermae
Kelas        : Monokotyladanae
Ordo         : Gramilanes
Famili      : Graminae
Keterangan Gambar :

 
Genus       : Zea
Spesies   : Zea mays 





2.     Jaringan pada Batang Dikotil
Klasifikasi
Keterangan Gambar:
 
Kingdom : Plantae
Divisio          : Tracheophyta
Class         : Magnoliophyta
Order : Fabales
Family : Fabaceae
Subfamily : Faboideae
Genus : Arachis
Species          :  A. hypogaea




3.   Jaringan pada Daun Monokotil (Zea mays)
Klasifikasi
Kingdom   : Plantae
Divisio     :  Spermatophyta
Subdivisio: Angiospermae
Kelas        : Monokotyladanae
Ordo         : Gramilanes
Famili      : Graminae
Keterangan Gambar :

 
Genus       : Zea
Spesies   : Zea mays 







4.   Jaringan pada Daun Dikotil (Arachis hypogeal)
Klasifikasi
Keterangan Gambar:
 
Kingdom : Plantae
Divisio          : Tracheophyta
Class         : Magnoliophyta
Order : Fabales
Family : Fabaceae
Subfamily : Faboideae
Genus : Arachis
Species          :  A. hypogaea



5.   Jaringan pada Akar Monokotil (Zea mays)
Klasifikasi
Kingdom   : Plantae
Divisio     :  Spermatophyta
Subdivisio: Angiospermae
Kelas        : Monokotyladanae
Ordo         : Gramilanes
Famili      : Graminae
Keterangan Gambar :

 
Genus       : Zea
Spesies   : Zea mays 







6.   Jaringan pada Akar Dikotil (Arachis hypogeal)
Klasifikasi
Keterangan Gambar:
 
Kingdom : Plantae
Divisio          : Tracheophyta
Class         : Magnoliophyta
Order : Fabales
Family : Fabaceae
Subfamily : Faboideae
Genus : Arachis
Species          :  A. hypogaea



6.2. Pembahasan
Pada percobaan ini, praktikan mengamati gambar bagian tumbuhan Zea mays sebagai contoh tumbuhan monokotil, dan Arachis hypogeal sebagai contoh tumbuhan dikotil. Zea mays dalam bahasa disebut jagung, sedangkan Arachis hypogeal dalam bahasa disebut kacang. Mendapatkan hasil pengamatan bahwa tumbuhan biji tunggal memiliki cirri-ciri umum, yaitu Embrio mempunyai 1 kotiledon, daun sempit dengan tulang daun sejajar, batang tidak bercabang, tetapi beruas-beruas, dan  tidak mempunyai kambium.
Menurut Anonim (2007: 2), tanaman jagung merupakan tumbuhan biji tunggal dan mempunyai ciri-ciri umum yaitu : Embrio mempunyai 1 kotiledon, daun sempit dengan tulang daun sejajar, batang tidak bercabang, tetapi beruas-beruas, jaringan pengangkut sedikit dan tersebar, tidak mempunyai kambium (kecuali familia liliceae).
Tanaman Arachis hypogeal sebagai contoh tumbuhan berbiji dua memiliki ciri-ciri Berakar tunggang, Batangnya bercabang-cabang, Berkas pengangkutan melingkar-lingkar, Pertumbuhan sekunder, karena ada cambium, Ada xilem sekunder dan primer karena aktivitas kambium. Jaringan penguat berupa sklerenkim yang tersebar di antara parenkim cortex (AnonimC 2010: 2).
Menurut Anonim C (2010: 1) Akar jagung (Zea mays) tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman. Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.
Kacang tanah budidaya di Indonesia dibagi menjadi dua tipe yaitu : tipe tegak yang mempunyai cirri – ciri ini tumbuh lurus atau sedikit miring keatas, buahnya terdapat pada ruas-ruas dekat rumpun, umumnya pendek ( genjah ) dan kemasakan buahnya serempak dan tipe menjalar yang memiliki ciri tumbuh kearah samping, batang utama berukuran panjang, buah terdapat pada ruas-ruas yang berdekatan dengan tanah dan umumnya berumur panjang. Tipe menjalar lebih disukai karena memiliki potensi hasil lebih tinggi. Tanaman Kacang tanah bisa dimanfaatkan untuk makanan ternak (Anonim C 2008: 1).
Aktivitas kambium  menyebabkan pertumbuhan skunder, sehingga batang tumbuhan menjadi besar . Ini terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka). Pertumbuhan kambium kearah luar akan membentuk kulit batang, sedangkan kearah dalam akan membentuk kayu.Pada masa pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih aktif dibandingkan pertumbuhan kambium kearah luar, sehingga menyebabkan kulit batang lebih tipis dibandingkan kayu (Anonim A  2007: 2).








BAB V
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diperoleh pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1.     Jaringan yaitu sekumpulan sel yang mempunyai bentuk, fungsi, dan sifat-sifat yang sama. Jaringan-jaringan akan menyusun diri menjadi suatu pola yang jelas di seluruh bagian tumbuhan.
2.     Sel-sel terorganisasi menjadi jaringan dan kumpulan jaringan membentuk suatu organ dan kumpulan organ tersebut membentuk sistem organdan menjadi tubuh suatu organisme.
3.     Jaringan pada tumbuhan terdiri dari jaringan muda (meristematik) dan jaringan dewasa. Jaringan dewasa terdiri dari jaringan epidermis, parenkim, sklerenkim, kolenkim, dan jaringan pengangkut.
4.     Organ pada tumbuhan seperti akar, batang, daun, buah, dan bunga.
5.     Jaringan pokok penyusun organ tumbuhan tingkat tinggi adalah jaringan epidermis, merupakan jaringan penyusun tubuh tumbuhan paling luar dan umumnya terdiri dari selapis sel saja.




DAFTAR PUSTAKA
Amin.  1994.  Fisiologi Hewan daan Tumbuhan.  Karunika.  Jakarta.

Anonim A . 2007. Jaringan pada tumbuhan. http://biologi.blogsome.com/2007/07/30/sel-tumbuhan-2/
Diakses pada tanggal 26 September 2010. Pukul 19.10 WIB

Diakses pada tanggal 26 September 2010. Pukul 19.20 WIB

Kimball, J. W. 1992. Biologi Jilid I. Erlangga; Jakarta.

Salisbury, F. B dan Ross, C. W. 1995. Fisiologi Tumbuhan. ITB. Bandung.



LAMPIRAN

jagung.jpg
Gambar Jagung (Zea mays)






kacang.jpg

Gambar Kacang (Arachis hypogeal)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar