pH
adalah derajat keasaman
yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki
oleh suatu larutan. Ia
didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+)
yang terlarut. Koefisien aktivitas
ion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya
didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia
bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan
berdasarkan persetujuan internasional.[1]
Air murni bersifat netral,
dengan pH-nya pada suhu 25 °C ditetapkan sebagai 7,0. Larutan dengan pH
kurang daripada tujuh disebut bersifat asam, dan larutan dengan pH lebih
daripada tujuh dikatakan bersifat basa
atau alkali.
Pengukuran pH sangatlah penting dalam bidang yang terkait dengan kehidupan atau
industri pengolahan kimia seperti kimia,
biologi, kedokteran, pertanian, ilmu pangan, rekayasa
(keteknikan), dan oseanografi.
Tentu saja bidang-bidang sains dan teknologi lainnya juga memakai meskipun
dalam frekuensi yang lebih rendah.
http://id.wikipedia.org/wiki/PH (Diakses pada tanggal 25 Maret 2011 pukul
21.15 WIB)
Indikator Asam-Basa
Ditulis oleh Jim
Clark pada 07-11-2007
Indikator sebagai asam lemah -- Jingga
metil (Methyl orange)
Jingga metil adalah salah satu indikator yang banyak
digunakan dalam titrasi. Pada larutan yang bersifat basa, jingga metil berwarna
kuning dan strukturnya adalah:
Pada faktanya, ion hidrogen tertarik pada salah satu
ion nitrogen pada ikatan rangkap nitrogen-nitrogen untuk memberikan struktur
yang dapat dituliskan seperti berikut ini:
Anda memiliki kesetimbangan yang sama antara dua
bentuk jingga metil seperti pada kasus lakmus – tetapi warnanya berbeda.
Pada kasus jingga metil, pada setengah tingkat dimana
campuran merah dan kuning menghasilkan warna jingga terjadi pada pH 3.7 –
mendekati netral. Ini akan diekplorasi dengan lebih lanjut pada bagian bawah
halaman.
Fenolftalein
Fenolftalein adalah indikator titrasi yang lain yang sering digunakan,
dan fenolftalein ini merupakan bentuk asam lemah yang lain.
Pada kasus ini, asam lemah tidak berwarna dan ion-nya
berwarna merah muda terang. Penambahan ion hidrogen berlebih menggeser posisi
kesetimbangan ke arah kiri, dan mengubah indikator menjadi tak berwarna.
Penambahan ion hidroksida menghilangkan ion hidrogen dari kesetimbangan yang
mengarah ke kanan untuk menggantikannya – mengubah indikator menjadi merah
muda. Setengah tingkat terjadi pada pH 9.3. Karena pencampuran warna merah muda
dan tak berwarna menghasilkan warna merah muda yang pucat, hal ini sulit untuk
mendeteksinya dengan akurat!
Dengan mengasumsikan kesetimbangan benar-benar
mengarah pada salah satu sisi, tetapi sekarang anda menambahkan sesuatu untuk
memulai pergeseran tersebut. Selama terjadi pergeseran kesetimbangan, anda akan
memulai untuk mendapatkan lebih banyak dan lebih banyak lagi pembentukan warna
yang kedua, dan pada beberapa titik mata akan mulai mendeteksinya.
Sebagai contoh, jika menggunakan jingga metil pada
larutan yang bersifat basa maka warna yang dominan adalah kuning. tambahkan
asam karena itu kesetimbangan akan mulai bergeser. Pada beberapa titik akan
cukup banyak adanya bentuk merah dari jingga metil yang menunjukkan bahwa
larutan akan mulai memberi warna jingga. penambahan asam lebih banyak, warna
merah akhirnya akan menjadi dominan yang mana anda tidak lagi melihat warna
kuning.
Perubahan warna lakmus terjadi tidak selalu pada
rentang pH yang besar, tetapi lakmus berguna untuk mendeteksi asam dan basa
pada lab karena perubahan warnanya sekitar 7. Jingga metil atau fenolftalein
sedikit kurang berguna.
(diakses 26 Maret 2011 Pukul 20.15 WIB)
Asam adalah
senyawa yang dapat melepas ion hidrogen (H+) jika dilarutkan dalam
air.
Contoh: HCl H+(aq)+
Cl-(aq)
Basa adalah
senyawa yang dapat melepas ion hidroksida (OH-) jika dilarutkan
dalam air.
Reaksi asam-basa
(reaksi penetralan) adalah reaksi pembentukan H2O dari ion-ion H+
dan OH-
Garam adalah
senyawa yang dapat melepas ion positif yang bukan H+ dan ion negatif yang bukan
OH-
Contoh: NaCl,
NaHSO4, MgOHCl
2.1 Kesetimbangan Ionisasi Air
Air
mengalami ionisasi sebagian, menurut reaksi (setimbang):
H2O
H+ + OH- (menurut Arrhenius)
2H2O
H3O+ + OH- (menurut Bronsted-Lowry)
3.2 Beberapa Contoh Asam Kuat
HCl, HBr, HI, H2SO4,
HNO3, HClO4, HBrO4, HIO4
3.3 Beberapa Contoh Basa Kuat
NaOH, Ba(OH)2,
dll. (Basa golongan 1 dan 2)
Basa lemah tidak
terurai (terionisasi) sempurna dalam air.
Contoh:
NH3 + H2O
NH4+ + OH-
5.2 Sifat Larutan Penyangga
pH-nya stabil
terhadap pengenceran atau penambahan sedikit asam atau basa kuat.
Derajat
Keasaman dan Kebasaan
Kata
Kunci: derajat
asam, derajat
basa
Ditulis
oleh Zulfikar pada 17-07-2010
Dalam hal keasaman
kita dapat menghitungnya dari konsentrasi H+, karena ion ini adalah pembawa
sifat asam. Akan tetapi umumnya konsentrasi larutan asam yang digunakan sangat
kecil, sehingga derajat keasaman dikonversikan ke dalam bentuk logaritma.
Derajat keasaman dinyatakan kedalam pH, dimana nilainya adalah
pH = -log [H+]
untuk asam kuat,
dimana seluruh zatnya terionisasi,
[H+] = a . Ma
Dimana a adlah jumlah
ion H+, dan Ma konsentrasi asam dalam molaritas, perhatikan contoh penyelesaian
seperti pada bagan 8.14, jika diketahui konsentrasi HCl = 10-5 M dapat
ditentukan pH nya, demikian juga untuk H2SO4 dengan konsentrasi 0.5 x 10-6 M,
pHnya juga dapat ditentukan.
Sedangkan untuk
asam lemah, perhitungan H+, didasari pada keadaan kesetimbangan dan mengikuti
persamaan serta harga Ka seperti yang kita bahas sebelumnya.
dimana nilainya
adalah
Untuk lebih
memahami, Derajat keasaman dapat dinyatakan ke dalam pH, perhatikan contoh soal
dibawah; Sebuah botol diberi label HClO, asam hipoklorit 0.35 M, dari tabel
tetapan ionisasi asam lemah pada suhu 25oC, diketahui harga Ka = 2.9 x 10-8.
Tentukan pH asam hipoklorit tersebut. Skema pada Bagan 8.15, merupakan penyelesaian
contoh soal ini.
Derajat kebasaan
juga merupakan ukuran kebasaan suatu zat yang dinyatakan kedalam bilangan
logaritma yaitu;
pOH = – log [OH-]
Untuk basa kuat,
dimana seluruh zatnya terionisasi,
[H+] = b. Mb
dimana, b adalah
jumlah ion OH-, Mb = konsentrasi asam dalam Molaritas
Sedangkan untuk
basa lemah, perhitungan OH-, didasari pada keadaan keseimbangan dan mengikuti
persamaan serta harga Kb seperti
Penguraian basa lemah dan konsentrasi [OH-]
Untuk menetapkan
derajat kebasaan pada basa lemah dengan menggunakan persamaan
pOH = -log [OH-]
(Diakses tanggal
26 Maret 2011 Pukul 19.40 WIB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar