Kamis, 11 Februari 2016

RANGKUMAN Pengantar Ilmu Lingkungan

Kelompok gas yang menjaga suhu permukaan bumi agar tetap hangat dikenal dengan istilah “gas rumah kaca”.  Sebagian radiasi gelombang pendek yang dipancarkan oleh bumi diserap oleh gas-gas tertentu di dalam atmosfer yang disebut gas rumah kaca.

Disebut gas rumah kaca karena sistem kerja gas-gas tersebut di atmosfer bumi mirip dengan cara kerja rumah kaca yang berfungsi menahan panas matahari di dalamnya agar suhu di dalam rumah kaca tetap hangat, dengan begitu tanaman di dalamnya pun akan dapat tumbuh dengan baik karena memiliki panas matahari yang cukup.
erk.jpg co2 dan gas lain
Fungsinya sebagai penjaga hangat bumi . Beberapa gas diatmosfir berfungsi sebagai 'penangkap' energi panas matahari. Tanpa gas-gas ini, panas akan hilang ke angkasa dan suhu rata-rata Bumi dapat menjadi 33ºC lebih dingin.
Pemanasan Global : Suatu istilah yang menunjukan kenaikan rata-rata suhu bumi yang menyebabkan perubahan iklim.
Lapisan atmosfir : termosfer, mesosfir, stratosfir dan troposfir

Radiasi matahari 35% diserap lapisan atas.
65% radiasi masuk troposfir,
14% diserap uap air,debu serta gas tertentu,
51% sampai permukaan bumi.Radiasi yang diterima bumi, sebagian diserap dan sebagian dipantulkan.
Sinar inframerah yang dipantulkan kemudian diserap oleh molekul gas berupa uap air atau H20, CO2, metan (CH4), dan ozon (O3). Sinar panas inframerah terperangkap dalam lapisan troposfir sehingga suhu di troposfir dan permukaan bumi menjadi naik yang disebut
Efek Rumah Kaca.
Efek rumah kaca ditemukan oleh Joseph Fourier (1824)  : sebuah proses di mana atmosfer memanaskan sebuah planet.

Gas yang menyerap sinar inframerah Gas Rumah Kaca.
Namun ketika pancaran kembali sinar inframerah terperangkap oleh CO2 dan gas lainnya, maka sinar inframerah akan kembali memantul ke bumi dan suhu bumi menjadi naik. Dibandingkan tahun 50-an, kini suhu bumi telah naik sekitar 0,20 C lebih.
Seandainya tidak ada ERK, suhu rata-rata bumi -180 C (terlalu dingin untuk kehidupan). Dengan ERK, suhu rata-rata bumi 330 C lebih tinggi (150 C).
ERK membuat suhu bumi sesuai untuk kehidupan manusia.

Yang termasuk dalam kelompok gas rumah kaca :
Gas rumah kaca yang paling dominan adalah uap air (H2O), karbondioksida (CO2),  methana (CH4), dinitro-oksida (N2O), ozone (O3) dan gas-gas lain dalam jumlah yang lebih kecil.

Efek rumah kaca disebabkan oleh bertambahnya jumlah gas-gas rumah kaca (GRK) di atmosfir yang menyebabkan energi panas yang seharusnya dilepas ke luar atmosfir, dipantulkan kembali sehingga temperatur bumi menjadi lebih panas.
Revolusi Industri adalah saat manusia mulai menggunakan mesin untuk mempermudah hidupnya.
Sebelumnya, manusia hanya melepas sedikit gas ke atmosfir, namun saat ini penggunaan bahan bakar primer seperti minyak bumi, gas maupun batubara untuk menghasilkan energi yang diperlukan. Energi dapat diperoleh, kalau minyak itu dibakar lebih dahulu, dari proses pembakaran tersebut keluarlah gas-gas rumah kaca.

Dari seluruh radiasi matahari yang menuju ke permukaan bumi, sepertiganya dipantulkan kembali ke ruang angkasa oleh atmosfer dan oleh permukaan bumi.Pemantulan oleh atmosfer terjadi karena adanya awan dan partikel yang disebut aerosol. Keberadaan salju, es dan gurun memainkan peranan penting dalam memantulkan kembali radiasi matahari yang sampai di permukaan bumi.
Dua pertiga radiasi yang tidak dipantulkan, diserap oleh permukaan bumi dan atmosfer.
Aktifitas-aktifitas yang menghasilkan GRK diantarnya dari :
v  Kegiatan perindustrian, penyediaan energi listrik, transportasi
v  Pembakaran suatu bahan.
v  Sedangkan dari peristiwa secara alam juga seperti dari letusan gunung berapi, rawa-rawa, kebakaran hutan, peternakan
v  Bernafas juga mengeluarkan GRK.
v  Selain itu aktifitas manusia dalam alih guna lahan juga mengemisikan GRK

Kontributor terbesar pemanasan global adalah Karbon Dioksida (CO2), metana (CH4) yang dihasilkan agrikultur dan peternakan (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak),  Nitrogen Oksida (NO) dari pupuk, dan gas-gas yang digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan (CFC). Rusaknya hutan-hutan yang seharusnya berfungsi sebagai penyimpan CO2 juga makin memperparah keadaan ini karena pohon-pohon yang mati akan melepaskan CO2 yang tersimpan di dalam jaringannya ke atmosfer.
Setiap gas rumah kaca memiliki efek pemanasan global yang berbeda-beda.
1.   metana efek pemanasan 23x molekul CO2.
2.   Molekul NO efek pemanasan 300x  molekul CO2.
3.   Chlorofluorocarbons (CFC) menghasilkan efek pemanasan hingga ribuan kali dari CO2.

Dampak Kerusakan Lapisan Ozon dan Efek Rumah Kaca:
N  Katarak pada mata
N  Kanker kulit pd manusia
N  Kekebalan tubuh menurun
N  Kerusakan lingkungan : mulai dr putusnya rantai makanan pd ekosistem akuatik di laut smp menurunnya produktivitas tanaman.
N  Suhu naik à tjd pemanasan global

Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan Berkelanjutan (sustainable development)
Definisi : Proses pembangunan (lahan,kota, bisnis, masyarakat, dsb) yang berprinsip "memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan“.
Faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosial.
Laporan PBB pada KTT Dunia 2005, menjabarkan pembangunan berkelanjutan terdiri dari tiga tiang utama (ekonomi, sosial, dan lingkungan) yang saling bergantung dan memperkuat.
Pembangunan berkelanjutan berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi dan bagaimana mencari jalan untuk memajukan ekonomi dalam jangka panjang, tanpa menghabiskan modal alam. Namun konsep "pertumbuhan ekonomi" itu sendiri bermasalah, karena sumberdaya bumi itu sendiri terbatas.

Pembangunan berkelanjutan mencakup tiga lingkup kebijakan :
Pembangunan ekonomi, sosial dan perlindungan lingkungan. ketiga hal dimensi tersebut saling terkait dan merupakan pilar pendorong bagi pembangunan berkelanjutan.

Pembangunan berkelanjutan merupakan konsep yang ambigu, dimana pandangan yang luas berada di bawah naungannya. konsep ini memasukkan pemahaman keberlanjutan lemah, keberlanjutan kuat, dan ekolog mendalam. konsep yang berbeda jga menunjukkan tarik ulur yang kuat antara eko(lingkungan)sentrisme dan antropo(manusia)sentrisme. Oleh karena itu konsep ini lemah didefinisikan dan mengundang debat panjang mengenai definisinya.
Selama sepuluh tahun terakhir, lembaga-lembaga yang berbeda telah berusaha mengukur dan memantau perkiraan atas apa yang mereka pahami sebagai keberlanjutan dengan mengimplementasikan apa yang disebut dengan matrik dan indikator keberlanjutan.
Pembangunan Hijau pada umumnya dibedakan dari pembangunan bekelanjutan, dimana pembangunan Hijau lebih mengutamakan keberlanjutan lingkungan di atas pertimbangan ekonomi dan budaya.  Pembangunan Hijau sulit diwujudkan. Sebagai contoh, pembangunan pabrik dengan teknologi pengolahan limbah mutakhir yang membutuhkan biaya perawatan tinggi sulit untuk dapat berkelanjutan di wilayah dengan sumber daya keuangan yang terbatas.

A.   Penanggulangan Secara Non teknis
Suatu usaha untuk mengurangi dan menanggulangi pencemaran lingkungan dengan menciptakan peraturan perundangan yang dapat merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan industri dan teknologi sedemikian rupa sehingga tidak terjadi pencemaran lingkungan
- Penyajian Informasi Lingkungan (PIL)
- Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL)
- Perencanaan Kawasan Kegiatan       Industri dan Teknologi
- Pengaturan dan Pengawasan Kegiatan
- Menanamkan Perilaku Disiplin

B. Penanggulangan Secara Teknis
Mengubah Proses, Mengganti Sumber Energi, Mengelola Limbah , Pengolahan Awal , Pengolahan Lanjutan, Pengolahan Akhir , Menambah Alat Bantu, Filter Udara ,   Pengendap Siklon ,  Filter Basah, Pengendapan Sistem Gravitasi
TEKNOLOGI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
1. Kemajuan teknologi telah mendorong manusia untuk mengubah alam dan membuat hal-hal baru. Melalui teknologi , sesuatu yang dulu tidak mungkin kita lakukan sekarang menjadi mungkin untuk dilakukan, sesuatu yang susah dikerjakan kini menjadi mudah dikerjakan.

2. Telah banyak dampak lingkungan yang muncul akibat teknologi. Teknologi dianggap sebagai alat bagi manusia untuk mengekploitasi lingkungan. Namun, teknologi juga dikembangkan manusia untuk mengelola lingkungan guna pelestariannya.


Jenis-jenis teknologi dalam  pengelolaan lingkungan
Teknologi juga memiliki pengertian sebagai cara yang memudahkan manusia untuk melakukan  kegiatan. Hal ini berarti teknologi tidak hanya berhubungan dengan alat-alat yang modern. Teknologi  juga ada yang sederhana yang diciptakan manusia sesuai dengan kemampuannya. Misalnya, membajak sawah dengan menggunakan traktor adalah pemanfaatan teknologi modern. Akan tetapi membajak sawah dengan menggunakan bajak yang ditarik oleh kerbau merupakan teknologi sederhana.


Pencemaran Udara dan Pencemaran Air

Polusi/Pencemaran :
               Identik dengan perubahan     parameter lingk.
Pencemaran terjadi ketika perubahan satu atau beberapa parameter menyebabkan terjadinya degradasi lingkungan.
Definisi : Masuknya bahan/energi oleh manusia ke lingkungan yang dapat menyebabkan kerusakan SD hayati & ekosistem, merusak dan menggganggu kenyamanan, mengganggu pemanfaatan lingkungan yang legal serta bahaya bagi kesehatan manusia.

Sumber-sumber pencemaran :
n  Point sources : sumber limbah yang mudah dideteksi. Ex. Limbah pabrik
n  Non point sources : sumber limbah yang sulit terdeteksi. Ex. Limbah pertanian dan domestik.
n  Land based pollution : pencemaran yang berasal dari daratan/tanah. Ex. Limbah pertanian
n  Sea based pollution : Pencemaran yang berasal dari laut itu sendiri. Ex. Limbah kapal, industri lepas pantai.

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan mahkluk hidup, mengganggu estetika dan kenyamanan.
Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan.
Pencemaran udara adalah suatu kondisi di mana kualitas udara menjadi rusak dan terkontaminasi oleh zat-zat, baik yang tidak berbahaya maupun yang membahayakan kesehatan tubuh manusia.

Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 41 tahun 1999  mengenai Pengendalian Pencemaran udara, Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi dan/atau komponen lain ke dalam udara ambient oleh kegiatan manusia sehingga mutu udara ambient turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambient tidak memenuhi fungsinya.
Pencemar udara dibedakan menjadi dua :
1.    Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara.
Contoh : Karbon monoksida karena ia merupakan hasil pembakaran
2.    Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer.
Contoh : Pembentukan ozon
Sulfur dioksida, Sulfur monoksida dan uap air akan menghasilkan asam sulfurik.

Jenis Bahan Pencemar Udara :
Dilihat dari ciri fisik, bahan pencemar dapat berupa :
a. Partikel (debu, aerosol, timah hitam)
b. Gas (karbon monoksida /CO, sulfur oksida/SOx , hidrokarbon, nitrogen oksida NOx, H2S)
c. Energi (suhu dan kebisingan)
Bahan-bahan pencemar ini dikenakan peraturan khusus untuk pengawasannya karena bisa membahayakan kesehatan.

Sumber primer dapat dibagi lagi menjadi dua :
1. Sumber alamiah
Beberapa kegiatan alam yang bisa menyebabkan pencemaran udara Sepertti kegiatan gunung berapi, kebakaran hutan, kegiatan mikroorganisme, dan lain-lain. Bahan pencemar yang dihasilkan umumnya adalah asap, gas-gas, dan debu.
2. Sumber buatan manusia
  Pembakaran, pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan rumah tangga, industri, kendaraan bermotor, dan lain-lain. Bahan  pencemar yang dihasilkan : asap, debu, grit (pasir halus), dan gas (CO dan NO).
  Proses peleburan, seperti proses peleburan baja, pembuatan soda,semen, keramik, aspal. menghasilkan : debu, uap dan gas-gas.
  Pertambangan dan penggalian, seperti tambang mineral and logam. Bahan pencemar yang dihasilkan terutama adalah debu.
  Proses pengolahan dan pemanasan seperti pada proses pengolahan makanan, daging, ikan, dan penyamakan. Bahan pencemar yang dihasilkan terutama asap, debu, dan bau.
  Pembuangan limbah Pencemarannya terutama adalah dari instalasi pengolahan air buangannya. Sedangkan bahan pencemarnya yang teruatam adalah gas H2S yang menimbulkan bau busuk.
  Proses kimia, seperti pada proses fertilisasi, proses pemurnian minyak bumi, proses pengolahan mineral. Pembuatan keris, dan lain-lain. Bahan-bahan pencemar yang dihasilkan : debu, uap dan gas-gas
  Proses pembangunan seperti pembangunan gedung-gedung, jalan dan kegiatan yang semacamnya. Bahan pencemarnya yang terutama adalah asap dan debu.
  Proses percobaan atom atau nuklir. Bahan pencemarnya yang terutama adalah gas-gas dan debu radioaktif.


Klasifikasi bahan pencemar berdasarkan sifatnya :
1. Limbah mudah urai (degradable wastes)
Limbah bahan organik yang kemudian mengalami dekomposisi.
Ex. Limbah domestik/perkotaan, pabrik kertas.
2. Limbah mudah luruh (dissapating wastes)
Ex. Limbah air panas, asam basa, cyanide.
Daya luruh dipengaruhi : Debit limbah yang masuk, Volume badan air, dan  Arus air
3. Partikel
 Partikel lumpur/tanah karena penambangan pasir ,  Abu sisa pembakaran , dan  Limbah plastik
4. Limbah yang awet (concervative wastes)
Logam berat, pestisida dan radioaktif
         

Jenis pencemaran yang umum ditemukan :
1. Pencemar mikro organisme
Sumber : limbah RT, industri peternakan, rumah sakit, tanah pertanian dll.
Akibat : Infeksi kuman menyebabkan tifus, kolera dan disentri.
2. Bahan anorganik nutrisi tanaman
Sumber : Daerah pertanian, atmosfer.
Contoh : Pupuk nitrogen dan fosfat
Akibat : Gangguan sistem peredaran darah “blue baby syndrom”, kanker lambung dan saluran pernafasan, eutrofikasi, penurunan konsentrasi oksigen terlarut.
3. Bahan kimia anorganik
       Garam dan bahan toksik logam Pb, Cd, Hg dll.
4. Bahan kimia organik
Contoh : Minyak, plastik, pestisida, deterjen dll.
Akibat : Gangguan ginjal, gangguan kelahiran dan beberapa bentuk kanker pada hewan percobaan tapi pada manusia belum diketahui efek kronisnya.
5. Bahan tersuspensi
Sumber : Erosi yang masuk ke sungai, sedimen.
Akibat :  kekeruhan, fotosintesis terganggu, mengganggu organisme, mengakumulasi logam dan pestisida.
6. Radioaktif
Radioaktif terlarut dalam air mengalami amplifikasi biologi (kadarnya berlipat) dalam rantai makanan.
Akibat : mutasi DNA yang mengakibatkan gangguan reproduksi, kanker dan kerusakan genetik.
Sumber radioaktif :
-  Peleburan dan pengolahan logam untuk memproduksi komponen radioaktif yang berguna.
-  Penggunaan radioaktif untuk senjata nuklir dan pembangkit tenaga nuklir, pengobatan, industri dan penelitian.

















ekosistem akuatik
Terbagi atas 3 :
v  Perairan Tawar (salinitas 0.01-0.5 ppt)
v  Perairan Estuaria (salinitas 0.5-32 ppt)
v  Perairan Laut (salinitas 32 ppt)
Perbedaan : Letak, Kadar garam, Organisme yang mendiaminya , Kandungan unsur-unsur didalamnya, Bentuk dan Luasan.

1. PERAIRAN TAWAR
Terdapat dalam jumlah kecil jika dibandingkan dengan laut tapi pengetahuan dan penelitian tentang air tawar jauh lebih mendetail. Karena : Lebih mudah dicapai dan dipelajari karena terdapat dimana-mana.

Habitat Air Tawar terbagi atas 2 jenis :
Habitat Lentik (Tergenang): danau, kolam, rawa
Habitat Lotik (Mengalir): Mata air, aliran air, bendungan, sungai
Fungsi :   Meski terdapat dalam jumlah yang kecil dibandingkan laut dan daratan tapi memiliki arti dan fungsi yang sangat besar yaitu  sebagai  Sumber air yang paling murah untuk kepentingan domestik dan industri Sebagian besar masyarakat masih memanfaatkannya sebagai tempat pembuangan.
-- HABITAT LENTIK – (tawar)

Pembagian Zona (Vertikal dan Horizontal)
Ø     Littoral Zone : Tepian danau, cahaya matahari sampai ke dasar,                       ditumbuhi tanaman
Ø     Limnetic Zone : Bagian yang dalam dan masih terdapat cahaya                matahari (kompensasi)
Ø     Profundal Zone : Bagian dasar dan dalam, tidak tercapai oleh cahaya                matahari (substrat anorganis dan miskin oksigen).
Danau
Klasifikasi Danau
a. Danau Oligotropik : Danau dengan kesuburan rendah
Ciri-ciri : dalam, suhu dingin, jernih, miskin unsur hara/bahan organik, produktifitas primer rendah, tumbuhan litoral jarang dan populasi plankton kecil
b. Danau Eutropik : Danau subur
Ciri-ciri : dangkal, suhu lebih hangat, banyak mengandung bahan organik, produktivitas primer tinggi. Vegetasi litoral lebat, populasi plankton tinggi dan seringkali blooming.
c.  Danau Eutropik : Suksesi Ekologis (Eutrofikasi)
--HABITAT LIOTIK --- (tawar)

Sungai  Pembagian Zona nya:
Ø    Zona Air Deras : Daerah yang dangkal, kec. arus tinggi, dasar perairan bersih dari endapan, dihuni oleh bentos dan perifiton.
Ø    Zona Air Tenang: Bagian yang dalam dan masih terdapat cahaya matahari (kompensasi)
Hulu, tengah atau batang sungai dan hilir
Ciri-ciri : Lebih dangkal , Arus searah, Dasar sungai tidak stabil (erosi atau endapan)Suhu berfluktuasi tapi hampir seragam pada lapisan kedalaman,  Cukup oksigen, Cukup cahaya matahari Jarang ditemukan endapan serta Plankton sedikit dan biasanya dihuni perifiton.

Lingkungan perairan tawar biasanya lebih labil dibandingkan laut.  Dipengaruhi oleh : Naik turunnya suhu pada musim panas (negara 4 musim), Banjir, Perubahan-perubahan akibat pengaruh daratan sekitar
PERAIRAN LAUT
Laut menutupi 70% permukaan bumi, 142 jt km2 (2x ukuran Mars). Massanya lebih banyak di Southern than Northern (80:60). Kedalaman > 10.000 m; rata-rata 3800 m

Pembagian Laut Dunia : Samudera Pasifik (1/3 laut dunia), Atlantik, Hindia, Artic dan Antartika
Ciri-ciri : Salinitas >32%, Didominasi oleh bermacam gelombang , Zat hara terlarut rendah Jumlah spesies hewan « daratan 160.000 spesies hewan.

Lingkungan perairan laut terbagi 2 :
1.    Bagian air (Zona pelagik)
a. secara horizontal :
      Zona neritik (perairan pantai ±200 m)
      Zona oseanik (perairan laut terbuka)
b. secara vertikal :
      Zona epipelagik (0 - 200 m)
      Zona mesopelagik (200 - 1.000 m)
      Zona bathipelagik (1.000 - 2.000 m)
      Zona abisopelagik (>2.000 m)
2. Bagian dasar laut (Zona bentik)

PERAIRAN ESTUARIA
Definisi : Suatu badan air yang memiliki hubungan langsung dengan laut terbuka.
Jadi : Dipengaruhi oleh laut dan air dari daratan.
Pertemuan antara air tawar dan air laut di muara sungai (terjadi percampuran antara air tawar dan air laut, salinitas bervariasi)

Ciri – ciri : Salinitas 0.5-32 ppt, Substrat didominasi lumpur,  Suhu bervariasi,  Pola arus dipengaruhi oleh pasang dan surut serta aliran sungai,  Kekeruhan tinggi, Zona peralihan (ekoton) antara air tawar dan air laut, Penghalang migrasinya hewan air,  Organisme yang hidup didalamnya bersifat euryhaline, dan  Keragaman spesies rendah, kaya unsur hara .

Klasifikasi estuaria secara hidrologi
1.   Estuaria stratifikasi tinggi
2.   Estuaria tercampur sebagian atau stratifikasi sedang
3.   Estuaria tercampur sempurna
Klasifikasi estuaria secara geomorfologi
  1. Lembah sungai yang tergenang
  2. Fyord
  3. Estuaria bentukan tunggal
  4. Estuaria bentukan proses tektonik
Perairan payau : Terdapat di atas zona intertidal dan dekat dengan estuaria, Terbentuk bila daerah berlumpur atau lumpur campur pasir ditumbuhi tumbuhan berakar, Terdapat parit dan saluran pembuangan air, Memungkinkan air laut bergerak keluar masuk, Didominasi oleh 3 jenis tumbuhan : Rhizophora, Avicennia, Bruguiera
Sumber daya alam dan Biodiversitas
SDA dibagi menjadi dua :
1. SDA yang dapat diperbaharui
               Meliputi air, tanah, tumbuhan dan hewan. SDA ini harus kita jaga kelestariannya agar tidak merusak keseimbangan ekosistem.
2. SDA yang tidak dapat diperbaharui
   Contohnya barang tambang dalam perut bumi seperti minyak bumi, batu bara, timah dan nikel. Penggunaan SDA ini harus seefisien mungkin sebab baru akan terbentuk kembali setelah jutaan tahun kemudian seperti batu bara, .

SDA juga dapat dibagi menjadi dua yaitu
1. SDA hayati
   SDA yang berasal dari makhluk hidup (biotik) seperti hasil pertanian, perkebunan, pertambakan, dan perikanan. Merupakan sumber daya dapat pulih atau terbarukan (renewable resources) yang terdiri atas flora dan fauna.
   SD hayati dapat diartikan sebagai sumberdaya yang mempunyai kehidupan dan dapat mengalami kematian. Jenis-jenis sumber daya hayati : ikan, rumput laut, plankton, harimau, semut, cacing, terumbu karang dan sebagainya.
2. SDA non-hayati adalah SDA yang berasal dari makhluk tak hidup (abiotik). Seperti: air, tanah, barang-barang tambang.
SDA   YG DAPAT  DIPERBAHARUI
Sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat dimanfaatkan terus-menerus .
1. Air  Merupakan kebutuhan utama makhluk hidup. Selain itu juga sebagai sarana transportasi, wisata/rekreasi, irigasi/pengairan dan PLTA.
2. Udara / Angin dapat dimanfaatkan juga sebagai sumber energi dengan menggunakan pembangkit listrik kincir angin.
3. Tanah adalah lapisan kulit bumi bagian atas yang terbentuk dari pelapukan batuan dan bahan organik yang hancur oleh proses alamiah, dimanfaatkan sebagai sarana bercocok tanam.
4. Hewan  Hewan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu hewan liar, hewan piaraan dan hewan ternak.
5. Tumbuhan  
Hutan dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Hutan Homogen ialah hutan yang ditumbuhi oleh satu jenis pohon/tanaman, misal: hutan jati, hutan pinus, hutan cemara dll.
2. Hutan Heterogen ialah hutan yang ditumbuhi oleh berbagai jenis pohon/tanaman.
Hasil hutan yang dapat dimanfaatkan : Kayu (jati, pinus, cemara, cendana), damar, rotan, bambu dll.

Dilihat dari arealnya, hutan dapat dibagi menjadi lima, yaitu sebagai berikut:
1. Hutan lindung ialah hutan yang berfungsi melindungi tanah dari erosi, banjir dan tanah longsor.
2. Hutan produksi ialah hutan yang berfungsi untuk menghasilkan berbagai produk industri dan bahan perlengkapan masyarakat, seperti kayu lapis, mebel, bahan bangunan dan kerajinan tangan.
3. Hutan wisata ialah hutan yang ditujukan khusus untuk menarik para wisatawan domestik (dalam negeri) maupun wisatawan mancanegara.
4. Hutan suaka alam ialah hutan yang berfungsi memelihara dan melindungi flora (tumbuhan) dan fauna (hewan).
5. Hutan Mangrove ialah hutan bakau di tepi pantai yang berfungsi untuk menghindari daratan dari abrasi.

SDA YANG TIDAK  DAPAT DIPERBAHARUI
adalah sumber daya alam yang apabila digunakan secara terus-menerus akan habis.
Biasanya berasal dari barang tambang (minyak bumi dan batu bara) dan bahan galian (emas, perak, timah, besi dll).
1. Batu Bara
Batu bara berasal dari tumbuhan purba yang telah mati berjuta-juta tahun yang lalu. Digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan industri dan rumah tangga.
2. Minyak Bumi
Minyak bumi berasal dari hewan (plankton) dan jasad-jasad renik yang telah mati berjuta-juta tahun.
Mineral dalam perut bumi seperti emas, perak, besi dan timah

Banyaknya spesies yang ada dalam sebuah ekosistem disebut keanekaragaman hayati.
Indonesia terletak di daerah tropis sehingga memiliki keanekaragaman tinggi dibandingkan dengan daerah subtropis (iklim sedang) dan kutub.
Manfaat Keanekaragaman Hayati
1. Sebagai sumber pangan, perumahan, dan kesehatan Makanan, tempat tinggal, dan obat-obatan sangat tergantung pada ketersediaan tanaman dan hewan.
2. Sebagai sumber plasma nutfah
Plasma nutfah merupakan kisaran keanekaragaman genetika yang menyangkut individu-individu liar sampai bibit unggul yang ada pada masa kini. Jadi, plasma nutfah tersebut terdapat di dalam sel makhluk hidup. Manusia memanfaatkan plasma nutfah sebagai bahan baku untuk pemuliaan tanaman dan hewan.
3. Manfaat ekologik
               Masing-masing jenis organisme memiliki peranan di dalam ekosistemnya. Kestabilan tatanan kehidupan di suatu daerah ditentukan oleh makin beranekaragamnya jenis makhluk hidup.

Keunikan Biodiversitas di Indonesia
Biodiversitas di Indonesia sangat unik karena:
1. Keanekaragaman tinggi.
2. Memiliki hewan tipe oriental, Australian, dan peralihan.
3. Indonesia kaya akan flora Malesiana.
4. Indonesia kaya akan hewan dan tumbuhan endemik.
5. Terdapat berbagai hewan dan tumbuhan langka.

 Keanekaragaman hayati atau biodiversitas or biodiversity adalah suatu istilah pembahasan yang mencakup semua bentuk kehidupan, yang secara ilmiah dapat dikelompokkan menurut skala organisasi biologisnya mencakup gen, spesies tumbuhan, hewan, mikroorganisme dan ekosistem serta proses-proses ekologi dimana bentuk kehidupan ini merupakan bagiannya.
Dapat juga diartikan sebagai kondisi keanekaragaman bentuk kehidupan dalam ekosistem atau bioma tertentu.  Keanekaragaman hayati seringkali digunakan sebagai ukuran kesehatan sistem biologis. Keanekaragaman hayati tidak terdistribusi secara merata di bumi; wilayah tropis memiliki keanekaragaman hayati yang lebih kaya, jumlah keanekaragaman hayati terus menurun jika semakin jauh dari ekuator.
Indonesia memiliki keanekaragaman sumberdaya alam hayati yang berlimpah ruah sehingga dikenal sebagai negara MEGABIODIVERSITY.
POTENSI KEKAYAAN JENIS
Meskipun luas arealnya hanya mencakup 1,3% dari seluruh luas permukaan bumi, namun kekayaan jenis makhluk hidupnya mencapai 17% dari seluruh total jenis yang ada didunia. Namun baru sebagian kecil yang telah benar-benar dipelajari dan dipahami oleh manusia.
Memiliki Hewan Tipe Oriental, Australian, dan Peralihan

Pada tahun 1858, Alfred Russel Wallace, yang hidup sezaman dengan Charles Darwin, mengenal pola perbedaan antarsatwa pulau di Indonesia.  Wallace menemukan bahwa Kalimantan dan Sulawesi mempunyai jenis burung berbeda meski tidak dipisahkan oleh pembatas utama seperti fisik dan iklim.
Berdasar pengamatannya, pada tahun 1859, Wallace menetapkan dua wilayah utama dengan menggambar garis batas di sebelah timur Kalimantan dan Bali, memisahkan satwa bagian barat dan timur. Garis Wallace membelah Selat Makassar menuju ke selatan hingga Selat Lombok.
 Jadi, garis tersebut memisahkan wilayah oriental (termasuk Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan) dengan wilayah Australian (Sulawesi, Papua, Irian Jaya, Maluku, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur).

Keunikan hewan-hewan yang termasuk daerah oriental atau Indonesia barat :
a. Banyak spesies mamalia (gajah, banteng, harimau, badak), ukuran tubuh besar.
b. Terdapat berbagai jenis primata (mandril, tarsius, orang utan).
c. Terdapat berbagai jenis burung (burung-burung oriental memiliki warna tidak semenarik burung daerah Australian, namun memiliki suara lebih merdu, karena umumnya dapat berkicau).
d. Terdapat berbagai hewan endemik (badak bercula satu, binturong, kukang, jalak bali, murai mengkilat, dan ayam hutan berdada merah). 










Kegiatan Manusia yang Mempengaruhi Keanekaragaman Hayati
1. Kegiatan yang Menurunkan Keanekaragaman Hayati
a. Penebangan hutan dijadikan lahan pertanian atau pemukiman dan akhirnya tumbuh menjadi perkotaan. Hal ini menyebabkan kerusakan habitat yang mengakibatkan menurunnya keanekaragaman ekosistem, jenis, dan gen.
b. Polusi, bahan pencemar dapat membunuh mikroba, jamur, hewan, dan tumbuhan.
c. Penggunaan spesies yang berlebihan untuk kepentingan manusia. Meningkatnya jumlah penduduk, sehingga keperluannya pun meningkat pula. Hal ini didukung dengan pengembangan teknologi pemanfaatan sehingga mengonsumsi keanekaragaman dengan cepat.
d. Introduksi spesies eksotik. Hal ini mengakibatkan spesies tertentu menjadi tersisihkan, sehingga spesies tertentu tersebut jarang digunakan, yang akhirnya terlupakan.
e. Pestisida yang sebenarnya hanya untuk membunuh organisme pengganggu atau penyakit suatu tanaman, pada kenyataannya menyebar ke lingkungan dan menjadi zat pencemar. Selain akibat kegiatan manusia, terancamnya kondisi keanekaragaman dapat disebabkan oleh faktor alam, misalnya kerusakan habitat juga dapat terjadi oleh adanya bencana alam, seperti kebakaran, gunung meletus, dan banjir.

Kegiatan yang Meningkatkan Keanekaragaman Hayati
a. Pemuliaan, yaitu usaha membuat varietas unggul dengan cara melakukan perkawinan silang menghasilkan variasi baru (meningkatkan keanekaragaman gen).
b. Reboisasi (penghijauan), dapat meningkatkan keanekaragaman hayati. Adanya tumbuhan berarti memberikan lingkungan yang lebih baik bagi organisme lain.
c. Pembuatan taman-taman kota, yaitu memberikan keindahan dan lingkungan lebih nyaman, serta dapat meningkatkan keanekaragaman hayati.
d. Usaha manusia untuk mempertahankan keberadaan plasma nutfah yang dikenal sebagai usaha pelestarian atau konservasi.

Keunikan hewan-hewan yang termasuk daerah Australian atau Indonesia bagian timur, antara lain:
a. Banyak hewan berkantung (kanguru, kuskus).
b. Mamalia berukuran tubuh kecil.
c. Terdapat berbagai jenis burung dengan beranekaragam  warna.
Adanya garis Weber yang berada di sebelah timur Sulawesi memanjang ke arah utara ke kepulauan Aru, menjadikan Sulawesi merupakan pulau pembatas antara wilayah oriental dan Australian.
Oleh karena itu, Sulawesi merupakan wilayah peralihan. Hewan-hewan yang termasuk wilayah peralihan, antara lain: maleo, berbagai jenis kupu-kupu, primata primitif (Tarsius spectra), anoa, dan babi rusa.

 Indonesia Kaya akan Flora Malesiana
Malesiana adalah suatu daerah luas yang meliputi Malaysia, Indonesia, Filipina, Papua Nugini, dan kepulauan Solomon. Wilayah ini terletak di daerah sekitar khatulistiwa dan memiliki iklim tropis dan curah hujan yang relatif tinggi sehingga merupakan pemusatan pertumbuhan berbagai jenis vegetasi.

Hutan di Indonesia didominasi oleh:
a. Pohon dari familia Dipterocarpaceae, yaitu pohon-pohon yang menghasilkan biji bersayap, contohnya: meranti (Shorea sp), keruing (Dipterocarpus sp), kayu garu (Gonystylus bancanus).
b. Tumbuhan liana (tumbuhan yang memanjat).
Selain hutan hujan tropis Indonesia juga mempunyai hutan musim dan padang rumput.
Pada hutan musim banyak dijumpai tumbuhan seperti jati, mahoni, bungur, soga, dan albasia. Di Indonesia juga terdapat tipe hutan pantai di mana banyak dijumpai berbagai tumbuhan seperti pandan (Pandanus tectorius), bakung, dan bakau.






Indonesia Kaya Akan Hewan dan Tumbuhan Endemik
Contoh hewan endemik di Indonesia: harimau jawa, harimau bali (sudah punah), badak bercula satu di Ujung Kulon,jalak bali putih (Leucopsar rothschildi) di Bali, burung maleo di Sulawesi, dan komodo di Pulau Komodo.
      Contoh tumbuhan endemik di Indonesia dari genus Raflesia, seperti:
a. Raflesia patma di Nusakambangan dan Pangandaran.
b. Raflesia arnoldi endemik di Bengkulu, Sumatra Barat dan Aceh.
c. Raflesia borneensisi di Kalimantan.

Contoh hewan yang langka di Indonesia:
a. Harimau jawa (Panthera tigris sondaicus)
b. Macan kumbang (Panthera pardus)
c. Tapir (Tapirus indicus)
d. Komodo (Varanus komodensis)
e. Maleo (Macrocephalon maleo)
f. Banteng (Bos sondaicus)
g. Mandril (Nasalis larvatus)
h. Cendrawasih (Paradisea minor)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar